Show simple item record

dc.contributor.authorPutri Intianti Utami
dc.date.accessioned2014-01-19T14:01:12Z
dc.date.available2014-01-19T14:01:12Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM082110101060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17540
dc.description.abstractPenyelenggaraan imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Melalui upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari cacar sejak tahun 1974 oleh WHO. Program imunisasi digunakan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetatus, Hepatitis B, Polio dan Campak. Difteri masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Tujuan pelaksanaan imunisasi bayi sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Imunisasi adalah mencegah, melindungi, dan menurunkan bayi terhadap kesakitan, kecacatan bahkan kematian terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi tersebut, penulis ingin mengetahui gambaran valid vose pemberian imunisasi DPT dan kejadian difteri di Kabupaten Jember tahun 2008-2011. Penelitian ini merupakan penelitian studi ekologi dengan tujuan utama untuk menganalisis valid dose pemberian imunisasi DPT dan kejadian difteri di Kabupaten Jember tahun 2008-2011. Unit analisis pada penelitian ini adalah Desa atau Kelurahan, Puskesmas, dan Kabupaten. Teknik pengambilan Data menggunakan dokumentasi. Sumber Data yang digunakan menggunakan data sekunder. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis secara deskriptif tanpa melakukan uji. Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat diketahui bahwa valid dose pemberian imunisasi DPT 1, DPT 2, dan DPT 3 dengan kejadian difteri pada tingkat analisis Desa dan Puskesmas peneliti masih belum bisa membaca pola. Sedangkan pada tingkat Kabupaten rata-rata valid dose pemberian imunisasi DPT 1, DPT 2, DPT 3 dari tahun 2008 sebesar 66,4% dan meningkat pada tahun 2009 sebesar 75,3% dan pada tahun 2010 sebesar 75,4%, sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan rata-rata sebesar 36,9%. Hal ini juga seiring dengan penemuan kasus yang terjadi pada tahun 2008 sebanyak 2 kasus, tahun 2009 sebanyak 2 kasus, tahun 2010 sebanyak 6 kasus dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebanyak 24 kasus. Berdasarkan hal tersebut peneliti sudah dapat mengetahui pola tingkat Kabupaten di mana rata-rata valid dose pemberian imunisasi DPT 1, DPT 2, dan DPT 3 dari tahun 2008-2011 mengalami penurunan, dengan kasus difteri dari tahun 20082011 mengalami peningkatan kasus. Saran yang dapat diberikan mengingat petugas pelaksana imunisasi merupakan unsur yang sangat penting, maka dalam pemberian imunisasi tidak hanya menyuntikkan atau meneteskan saja pada semua sasaran sehingga terimunisasi lengkap tetapi juga harus memperhatikan jadwal dan interval minimal setiap individu apakah sudah terpenuhi atau belum agar dapat membentuk kekebalan yang maksimal terhadap kejadian PD3I.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082110101060;
dc.subjectAnalisis Valid Dose Pemberian Imunisasi DPTen_US
dc.titleANALISIS VALID DOSE PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN KEJADIAN DIFTERIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record