dc.description.abstract | Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan; Dwi Wahyu Ningtyas; 092110101072; 2013; 99 halaman;
Bagian Epidemiologi dan Biostatistika Kependudukan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember
Diabetes melitus atau disingkat DM atau diabetes adalah gangguan kesehatan
yang merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan atau resistensi insulin. Penyakit ini akan menyertai
seumur hidup penderita sehingga sangat mempengaruhi kualitas hidup penderita.
Caldwel et al dalam Yudianto (2008), melaporkan bahwa hidup dengan diabetes
mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas hidup penderita walaupun dengan atau
tanpa komplikasi. Kualitas hidup (Quality of life/ QOL) adalah persepsi individu
berdasarkan penilaian subjektif mengenai posisi mereka dalam kehidupan pada
konteks budaya dan system nilai dimana mereka tinggal dan hidup dan dalam
hubungannya dengan tujuan hidup, harapan, standart dan fokus hidup mereka.
sehingga, kualitas hidup penderita DM merupakan perasaan puas dan bahagia akan
hidup secara umum khususnya dengan penyakit diabetes melitus (WHO, 1994 dalam
Yudianto, 2004).
Prevalensi DM di diperkirakan akan meningkat menjadi 5,4% pada tahun 2025,
sedangkan di Indonesia mencapai 21,3 juta orang pada tahun 2030. Di Jawa Timur,
penyakit DM pada tahun 2010 berada pada peringkat ke lima dari 10 penyakit
tertinggi dengan prosentase sebesar 3,61%, dan termasuk dalam penyakit degeneratif
yang mendominasi penyakit lanjut usia selain hipertensi dan rematik (Dinkes Jatim,
2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari studi penduluan pada Instalasi Rekam
Medis Rawat Jalan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, prevalensi kunjungan pasien
DM tipe II meningkat selama kurun waktu tahun 2011-2012 yaitu tahun 2011
sejumlah 3.110 dan tahun 2012 sejumlah 4.149, serta menduduki peringkat ke dua
dari sepuluh penyakit tertinggi untuk semua kasus pada tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan kualitas hidup pasien DM tipe II di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
diantaranya faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, status sosial ekonomi, status
ekonomi, status pernikahan, lama menderita dan komplikasi DM. Penelitian ini
bersifat analitik observasional dengan menggunakan desain potong lintang (Cross
Sectional). Sampel adalah 45 orang penderita diabetes melitus tipe II. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik review dokumen dan wawancara. Data yang
diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan uji regresi
logistik dengan tingkat kemaknaan sebesar 5% (α=0,05).
Hasil penelitian ini diantaranya adalah terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan, status sosial ekonomi berdasarkan pendapatan, lama
menderita dan komplikasi diabetes melitus dengan kualitas hidup pasien diabetes
melitus tipe II. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis
kelamin, dan status sosial ekonomi berdasarkan penggunaan asuransi/ jaminan
kesehatan dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe II. Dari hasil penelitian
ini diharapkan adanya peningkatan upaya promosi kesehatan dan deteksi dini di
masyarakat terutama tentang gejala dan bahaya diabetes melitus. | en_US |