Show simple item record

dc.contributor.authorRina Wulandari
dc.date.accessioned2014-01-19T05:34:13Z
dc.date.available2014-01-19T05:34:13Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM070210193159
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17350
dc.description.abstractGuru biologi adalah guru sains yang memiliki karakteristik khusus, yaitu ruh berupa hakikat sains. Pembelajaran sains memiliki kekuatan untuk membangun kemampuan berpikir siswa yang dapat dikembangkan melalui kegiatan inkuiri sains. Fakta di lapangan selama kegiatan PPL yang dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 ada beberapa hal yang perlu dicatat dalam merancang RPP yang dibuat mahasiswa PPL Biologi, yaitu pemilihan materi yang bersifat kontekstual hanya pada saat apersepsi, pemilihan sumber atau media pembelajaran pada umumnya menggunakan buku siswa sebagai acuan pembelajaran utama, metode yang paling banyak digunakan adalah ceramah dan diskusi. Biologi merupakan salah satu kelompok sains yang dalam pembelajarannya melibatkan siswa berpikir aktif dan kreatif dalam pembelajarannya. Oleh sebab itu, kenyataan di lapangan sangat jauh berbeda dengan apa yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa PPL dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi di SMP Negeri. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012, dengan metode pengumpulan data dokumentasi (RPP). Penilaian RPP ini dilakukan secara acak tanpa melihat kompetensi dasar yang menekankan pada kegiatan inkuiri dan tanpa melihat materi pembelajaran yang akan disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan mahasiswa PPL dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berdasarkan hasil daftar indikator pedoman pemberian skor penilaian RPP (Lampiran C.2 PP1 dan PP2). Aspek perumusan indikator sesuai dengan KD persentase tertinggi pada skor kriteria 3 sebesar 41% dan skor kriteria 4 sebesar 57%. Aspek perumusan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran persentase tertinggi pada skor kriteria 4 sebesar 83%. Aspek perumusan tujuan pembelajaran sesuai dengan KD persentase tertinggi pada skor kriteria 3 dan 4 dengan persentase sebesar 41% dan 57%. Aspek penggunaan kata kerja operasional dalam perumusan tujuan pembelajaran paling banyak menggunakan kata kerja operasional menjelaskan sebesar 87%. Aspek kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran persentase tertinggi pada skor kriteria 4 sebesar 85%. Aspek kesesuaian materi pembelajaran dengan alokasi waktu persentase tertinggi pada skor kriteria 3 sebesar 94%. Aspek penghubungan materi pembelajaran dengan penerapan sehari-hari persentase tertinggi sebesar 67% pada skor kriteria 3. Aspek pengintegrasian materi pembelajaran dengan prinsip kerja ilmiah persentase tertinggi pada skor kriteria 3 sebesar 83%. Aspek pembelajaran dengan menerapkan kemampuan berpikir kreatif untuk setiap konsep yang diajarkan persentase tertinggi pada skor kriteria 3 sebesar 94%. Aspek pengintegrasian keterampilan dasar laboratorium persentase tertinggi pada skor kriteria 1 sebesar 74%. Pemilihan materi pembelajaran persentase materi pembelajaran yang bersifat kontekstual dan teoritis masing-masing sebesar 54% dan 46%. Aspek kesesuaian sumber atau media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran persentase tertinggi pada kriteria 4 sebesar 83%. Aspek kesesuaian sumber atau media pembelajaran dengan materi ajar persentase tertinggi pada kriteria 4 sebesar 94%. Aspek kesesuaian sumber atau media pembelajaran dengan karakteristik siswa, persentase tertinggi pada kriteria 4 sebesar 94%. Pemilihan sumber atau media pembelajaran persentase yang dicapai sebesar 93% memilih buku, penggunaan media asli mahasiswa PPL Biologi sebesar 11%, pemilihan media pembelajaran yang banyak digunakan adalah LCD sebesar 28%. Aspek kesesuaian strategi atau metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran persentase tertinggi terdapat pada skor kriteria 3 sebesar 43% dan skor kriteria 4 sebesar 57%. Aspek kesesuaian strategi atau metode pembelajaran dengan materi ajar persentase pada skor kriteria 4 sebesar 78%. Aspek metode yang digunakan dalam pembelajaran sains di sekolah persentase sebesar 54% pada skor kriteria 3. Metode diskusi dan metode ceramah dengan masing-masing persentase sebesar 89% dan 59%, sebesar 15% melakukan kegiatan eksperimen, observasi serta demonstrasi. Kelengkapan skenario atau kegiatan pembelajaran persentase tertinggi terdapat pada skor kriteria 4 persentase sebesar 63%. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa kemampuan mahasiswa PPL dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi sudah baik hanya saja dalam menerapkan pembelajaran sains masih kurang. Hal ini disebabkan, karena pada penilaian RPP yang sudah dilakukan tidak melakukan pemilahan terhadap KD yang hanya menekankan pada kegiatan inkuiri sehingga pembelajaran sainnya masih kurang. Hal ini tampak sebagaian besar RPP yang dibuat mahasiswa PPL Biologi masih banyak menggunakan konsep dalam pembelajarannya sebesar 87%, metode yang paling banyak digunakan adalah diskusi dan ceramah dengan persentase masing-masing sebesar 89% dan 59%, materi pembelajaran tidak mengintegrasikan keterampilan dasar laboratorium sebesar 74% serta penggunaan media asli biologi sebagai media pembelajaran sebesar 11%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210193159;
dc.subjectMAHASISWA PPL BIOLOGI, PEMBELAJARAN SAINSen_US
dc.titleKEMAMPUAN MAHASISWA PPL BIOLOGI TAHUN AJARAN 2011/2012 DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS DI SMP NEGERI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record