Show simple item record

dc.contributor.authorRina Widayanti
dc.date.accessioned2014-01-19T05:31:25Z
dc.date.available2014-01-19T05:31:25Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM060210192255
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17347
dc.description.abstractFisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains yang menerangkan tentang kejadian-kejadian alam dan merupakan salah satu mata pelajaran di SMP. Pembelajaran fisika di SMP bertujuan mengembangkan ketrampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep fisika dalam menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah siswa. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar fisika seharusnya siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan soal atau membaca buku teks saja, tetapi mereka dituntut untuk dapat membangun pengetahuan dalam benak mereka sendiri berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan peran aktifnya dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan observasi awal pembelajaran fisika di kelas VII B SMP Negeri 12 Jember menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dari 40 siswa hanya 66,6% siswa yang aktif presentasi ; 50% aktif menulis; 33,3% aktif bekerja dalam kelompok; 33,3% aktif dalam berdiskusi dan 56,48% aktif dengan bersikap tenang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada guru bidang studi fisika di SMP Negeri 12 Jember diperoleh bahwaber, hasil belajar fisika siswa kelas VII B masih rendah, mengingat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa agar dapat dikatakan tuntas dalam mengikuti pembelajaran yaitu minimal memperoleh nilai ≥75 (Sumber: keputusan Kepala sekolah SMP Negeri 12 Jember berdasarkan rapat dengan MKKS). Hal ini ditunjukkan oleh data ulangan harian kelas VII B dari 40 siswa, sebanyak 14 siswa dinyatakan tuntas belajar dan mendapatkan nilai ≥75; sedangkan 26 siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw tipe II untuk meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas VII B di SMP Negeri 12 Jember. kelebihan model Jigsaw tipe II adalah sebagai berikut. Penelitian ini dilakukan di Kelas VII B SMP Negeri 12 Jember. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, post-test dan dokumentasi. Teknik Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Persentase aktivitas belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2. Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Peningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika dengan menggunakan model Jigsaw tipe II pada pokok bahasan kalor kelas VII B di SMP Negeri 12 Jember dari 46,25% kategori sedang menjadi 76,43 % kategori sangat aktif (siklus I) dan 86% kategori sangat aktif (siklus II). (2) Peningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika dengan menggunakan model Jigsaw tipe II pada pokok bahasan kalor kelas VII B di SMP Negeri 12 Jember dari 20% kategori kurang aktif menjadi 47,5% kategori cukup aktif (siklus I) dan 87,5% kategori sangat aktif (siklus II)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210192255;
dc.subjectJIGSAW TIPE II, FISIKAen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW TIPE II UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII B SMPN 12 JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record