Show simple item record

dc.contributor.authorArif Prio Wicaksono
dc.date.accessioned2014-01-19T05:26:49Z
dc.date.available2014-01-19T05:26:49Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM030910101204
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17342
dc.description.abstractSkripsi ini menjelaskan tentang mengapa Amerika Serikat menolak upaya reformasi DK-PBB. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, paradigma offensive realism dapat membantu. Offensive realism berasumsi bahwa setiap negara memiliki tujuan yang sama yaitu bertahan hidup. Salah satu cara dan jaminan untuk bisa bertahan hidup adalah dengan menjadi hegemon global. Lebih lanjut offensive realism berpendapat untuk menjadi hegemon global, sebuah negara harus memenuhi empat hal, yaitu dominasi dalam militer, dominasi dalam ekonomi, dominasi dalam kepemilikan nuklir serta dominasi dalam institusi internasional. 1 Bagi Amerika Serikat, keempat faktor tersebut telah terpenuhi. Pasca runtuhnya Uni Soviet, Amerika Serikat muncul sebagai the greatest power dalam sistem internasional. Hingga saat ini Amerika Serikat memiliki kemampuan militer 2 , ekonomi paling besar bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Sedangkan dalam institusi internasional, dalam hal ini PBB sebagai institusi internasional paling besar di dunia, Amerika Serikat merupakan negara paling dominan. Hal tersebut ditunjukkan dalam besarnya peran PBB dalam perkembangan dan perjalanan PBB. Keberadaan Amerika Serikat sebagai salah satu pendiri utama PBB, sebagai negara dengan kontribusi pendanaan terbesar di PBB serta posisinya sebagai anggota tetap DK-PBB dengan hak vetonya menjadikan Amerika Serikat sebagai negara dengan dominasi paling besar dalam PBB. Realita-realita tersebut menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah menjadi hegemon global. Kondisi ini membuat Amerika Serikat merasa nyaman dengan posisinya saat ini dan berusaha untuk mempertahankannya (status quo state).Permasalahan kemudian muncul ketika wacana reformasi DK-PBB didengungkan oleh banyak pihak, baik individu maupun negara. 6 Pihak-pihak yang mengemukakan wacana reformasi DK-PBB tersebut menginginkan adanya perubahan dalam tubuh DK-PBB, baik struktur maupun fungsinya. Muncul anggapan bahwa DK-PBB yang ada saat ini tidak berjalan dengan efektif dan efisien serta cenderung menjadi kepanjangan tangan dari negara-negara besar dalam anggota tetap DK-PBB, terutama Amerika Serikat. 7 Dalam hal ini, Amerika Serikat sebagai status quo state bersikap menolak adanya upaya perubahan dalam tubuh DK-PBB. Salah satu alasan Amerika Serikat menolak upaya reformasi tersebut adalah terancamnya posisi Amerika Serikat dalam tubuh DK-PBB bila reformasi serta restrukturisasi tersebut berjalan, sebab secara tidak langsung adanya perubahan dalam tubuh DK-PBB mereduksi dominasi mereka dalam tubuh PBB. Yang pada akhirnya juga akan mengancam posisi Amerika Serikat sebagai hegemon global. 8 Dalam konsep offensive realism, disebutkan bahwa setiap great power akan selalu berusaha mempertahankan hegemoninya dalam institusi internasional demi menjamin kepentingan global mereka. Bagi Amerika Serikat, munculnya wacana reformasi DKPBB berpeluang untuk mengurangi dominasi Amerika Serikat dalam tubuh PBB, oleh karenanya Amerika Serikat berusaha menggagalkan wacana tersebut atau setidaknya mengarahkan wacana reformasi tersebut ke arah yang menguntungkan Amerika Serikat. Jadi, secara singkat kepentingan Amerika Serikat dalam wacana reformasi DK-PBB adalah untuk mempertahankan dominasinya dalam PBB yang selama ini telah berjalan. Sebab dengan terjaganya dominasi Amerika Serikat dalam tubuh PBB menjadi salah satu faktor tidak berubahnya posisi Amerika Serikat sebagai hegemon global. Sebab seperti yang dikemukakan offensive realism, keberadaan sebagai hegemon global menjadi salah satu jaminan bertahan hidupnya suatu negara.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries030910101204;
dc.subjectAMERIKA SERIKAT ,REFORMASI .en_US
dc.titleSIKAP AMERIKA SERIKAT DALAM PROSES REFORMASI DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA “American’s Attitude on the United Nations Security Council Reform Process”en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record