Show simple item record

dc.contributor.authorAris Singgih Budiarso
dc.date.accessioned2014-01-19T03:52:52Z
dc.date.available2014-01-19T03:52:52Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM060210192098
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17255
dc.description.abstractFisika yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau sains yang menerangkan berbagai gejala dari kejadian alam yang memungkinkan penelitian dengan percobaan. Sesuai dengan sifat fisika yang empiris tersebut maka diperlukan suatu pembelajaran yang cocok dengan sifat ilmu fisika tersebut. Salah satunya dengan model pembelajaran yang berorientasi pada pandangan konstruktivistik yang berkembang yaitu model STAD Berdasarkan hasil observasi awal di kelas X.4 SMA Negeri Balung, ditemukan rendahnya ketuntasan hasil belajar fisika siswa. Berdasarkan data ulangan harian kelas X.4 dari 38 siswa hanya 47,3% yang mendapatkan nilai ≥ 65; sedangkan 52,63% siswa lainnya mendapatkan nilai < 65. Aktivitas belajar siswa juga tergolong rendah yaitu dari 38 siswa hanya 65% siswa yang aktif memperhatikan pelajaran; 49,2% siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan; 33,3% siswa yang aktif bekerja dalam kelompok yang di dalamnya terdapat proses mengukur, mengamati dan mencatat data; 33,3% siswa yang aktif melakukan diskusi dan 54,16% siswa yang aktif mengerjakan tugas. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran melalui model STAD disertai LKS untuk meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas X.4 SMA Negeri Balung. Model ini memiliki kelebihan yaitu siswa dapat bekerja bersama dalam kelompok sehingga aktivitas siswa dapat meningkat serta siswa juga dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan secara langsung dalam menyelesaikan masalah yang ada di LKS. Adapun tahap model STAD disertai LKS adalah sebagai berikut: persiapan, menyampaikan tujuan, menyajikan informasi, kegiatan kelompok, tes atau kuis dan pemberian poin penghargaan.Penelitian ini dilakukan di kelas X.4 SMA Negeri Balung. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan tes. Teknik Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Persentase aktivitas belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar fisika siswa antara pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar fisika siswa antara pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Data hasil observasi menunjukkan bahwa aktivitas belajar fisika siswa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya persentase aktivitas belajar fisika siswa secara klasikal sebesar 73%, yang termasuk pada kriteria aktivitas siswa yang aktif. Sedangkan pada siklus II aktivitas belajar fisika siswa secara klasikal sebesar 80,20%, yang termasuk pada kriteria aktivitas siswa yang sangat aktif. Persentase ketuntasan hasil belajar fisika siswa sebelum adanya tindakan sebesar 47,3%, pada siklus I sebesar 71,05% dan pada siklus II sebesar 89,5%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah adanya tindakan terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar fisika siswa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210192098;
dc.subjectSTAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)en_US
dc.titleMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MODEL STAD AJARAN 2009/2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record