dc.description.abstract | Tercapainya hasil belajar yang maksimum tidak terlepas dari peran guru.
Oleh karena itu, guru fisika hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran yang
dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif serta
merangsang siswa selalu aktif mengajukan pertanyaan dan mengajarkan kepada
siswa untuk menyelidiki suatu masalah dan memecahkannya. Dasar dari pemecahan
masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berfikir. Suatu
pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui modelmodel
pemrosesan informasi. Salah satu yang termasuk dalam model pemrosesan
informasi adalah model pembelajaran Inkuiri. Model Inkuiri berarti suatu rangkaian
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis logis, analisis, sehingga mereka
dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Penerapan
model Inkuiri dapat menggunakan suatu pendekatan.Pendekatan yang digunakan
model Inkuiri dalam penelitian ini adalah pendekatan SETS. Kata SETS (Science,
Environment, Technology, and Society) dapat dimaknakan sebagai sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat, merupakan satu kesatuan yang dalam konsep
pendidikan mempunyai implementasi agar anak didik mempunyai kemampuan
berfikir tinggi. Tujuan Pendekatan SETS adalah untuk membantu peserta didik
mengetahui sains, perkembangan sains, teknologi-teknologi yang digunakannya, dan
bagaimana perkembangan sains serta teknologi mempengaruhi lingkungan serta
masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengkaji perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar fisika menggunakan Penerapan Model Inkuiri dengan
Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dengan
pembelajaran konvensional. (2) Untuk mengkaji seberapa besar aktivitas belajar
siswa menggunakan Penerapan Model Inkuiri dengan Pendekatan SETS (Science,
Environment, Technology, and Society) dalam pembelajaran fisika. Penentuan
tempat penelitian adalah dengan purposive sampling area. Penelitian dilaksanakan
di SMA Negeri 2 Jember. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji
homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan teknik cluster random sampling.
Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test and post-test design.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara,
dokumentasi, dan tes. Analisis data dengan menggunakan uji t menunjukkan hasil
t
hitung
= 2,84 dan t
tabel
= 1,99, sehingga t
ix
hitung
> t
maka hipotesis nihil (Ho) ditolak
dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Aktivitas belajar siswa pada kelas menggunakan
Penerapan Model Inkuiri dengan Pendekatan SETS (Science, Environment,
Technology, and Society) sebesar 77,88 % dan termasuk dalam kategori sangat aktif.
tabel
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara
hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model inkuiri dengan pendekatan SETS
(Science, Environment, Technology, and Society) dan model konvensional pada
pembelajaran fisika kelas X di SMA Negeri 2 Jember. Aktivitas siswa menggunakan
model Inkuiri dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and
Society) pada siswa kelas X di SMA Negeri 2 Jember termasuk dalam kategori
sangat aktif. | en_US |
dc.title | PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN PENDEKATAN SETS ( SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY ) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA | en_US |