Show simple item record

dc.contributor.authorShanti Arining Widuri
dc.date.accessioned2014-01-18T15:07:40Z
dc.date.available2014-01-18T15:07:40Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM981510101196
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17086
dc.description.abstractProduktivitas kedelai Indonesia masih rendah yakni rata-rata sebesar 1.23 ton per hektar. Terobosan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kedelai di Indonesia dapat ditempuh antara lain melalui perbaikan mutu intensifikasi yaitu penggunaan benih kedelai bermutu tinggi. Tingginya mutu benih dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam mekanisme produksinya, diantaranya adalah proses penyimpanan sampai dengan proses pertanaman. Daya simpan benih dipengaruhi oleh vigor awal benih sebelum melalui periode simpan. Status vigor awal benih merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dimana benih dihasilkan. Salah satu faktor lingkungan yang perlu mendapat perhatian dalam menghasilkan vigor awal benih yang baik yaitu memperhatikan tingkat kesuburan tanah. Tingkat kesuburan tanah yang optimum dapat dilakukan dengan pemberian pupuk untuk menunjang pertumbuhan tanaman penghasil benih. Pemupukan yang dilakukan dalam rangka peningkatan mutu benih kedelai adalah dengan pupuk fosfor (P) dan kalsium (Ca). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan menentukan dosis yang tepat pemupukan fosfor dan kalsium terhadap kualitas benih setelah melalui masa simpan. Metode percobaan berupa Rancangan Petak Petak Terbagi (split split plot design) yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari faktor utama masa simpan ( 3 dan 6 bulan ), faktor anak petak dosis pupuk SP-36 (0 kg/ha; 50 kg/ha; 100 kg/ha; 150 kg/ha) dan faktor anak petak dosis pupuk CaO (0 ton/ha; 1 ton/ha; 2 ton/ha; 3 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan fosfor (SP-36) berpengaruh terhadap parameter daya tumbuh benih dan kecepatan tumbuh benih, sedangkan pemupukan kalsium berpengaruh pada daya tumbuh benih, kecepatan tumbuh benih dan bobot kering bibit. Interaksi pemupukan P dan Ca mempengaruhi parameter tinggi tanaman, hasil terbaik pada interaksi taraf pemupukan 50 kg/ha SP-36 + 1 ton/ha CaO, 100 kg/ha SP-36 + 3 ton/ha CaO, 150 kg/ha SP-36 + 2 ton/ha CaO dan 150 kg/ha SP-36 + 3 ton/ha CaO. Interaksi antara M, pupuk P dan Ca berpengaruh pada parameter DHL dengan interaksi terbaik ditunjukkan oleh taraf pemupukan 100 kg/ha SP-36 + 1 ton/ha CaO pada masa simpan 3 dan 6 bulan. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan adanya penelitian lanjutan dengan cara penyimpanan benih kedelai tanpa menggunakan bahan desikan dan juga analisis lanjutan untuk mengetahui sumber protein yang dapat meningkatkan kandungan protein terlarut dalam penelitian ini.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries981510101196;
dc.subjectPUPUK FOSFORen_US
dc.titlePENGARUH PUPUK FOSFOR DAN PUPUK KALSIUM TERHADAP KUALITAS BENIH KEDELAI SETELAH MASA SIMPAN.en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record