KEKUATAN GIGIT GIGI MOLAR KEDUA KANAN DAN KIRI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER USIA 19-21 TAHUN
Abstract
Kekuatan gigit diperlukan dalam aktivitas pengunyahan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kekuatan gigit diantaranya gigi, otot-otot pengunyahan dan
TMJ. Gigi Molar Kedua merupakan salah satu gigi posterior yang mempunyai
permukaan oklusal yang luas dan berfungsi sebagai penggerus makanan. Untuk
menghasilkan kekuatan gigit, otot-otot pengunyahan bekerja menggerakkan
rahang dengan sendi sebagai pusatnya. Kontraksi dan relaksasi pada otot-otot ini
akan menimbulkan tekanan vertikal, lateral maupun oblik yang kemudian
didistribusikan pada gigi geligi. Usia dan jenis kelamin mempengaruhi kekuatan
gigit. Wanita mempunyai volume otot lebih kecil dibanding laki-laki sehingga
kekuatan gigitnya lebih kecil. Pada usia 19-21 tahun seluruh pertumbuhan muka
dan rahang telah mencapai tingkat maksimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan gigit gigi
Molar Kedua kanan dan kiri pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember usia 19-21 tahun. Manfaat penelitian ini adalah untuk
memperoleh informasi ilmiah tentang kekuatan gigit gigi Molar Kedua kanan dan
kiri sehingga dapat digunakan sebagai informasi penunjang dalam bidang
Kedokteran Gigi lainnya yang terkait.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan teknik
pengambilan sampel total sampling dari seluruh mahasiswi usia 19-21 tahun di
Fakultas kedokteran gigi Universitas Jember sebanyak 153 dan memenuhi kriteria
sebesar 33 orang. Sampel mengisi lembar persetujuan kemudian sampel diberi
petunjuk tentang cara oklusi sentrik yang benar dan diinstruksikan untuk
melakukannya pada saat pengukuran. Alat pengukuran kekuatan gigit diletakkan
pada gigi molar kedua kanan lalu sampel diinstruksikan untuk menggigit dengan
kekuatan maksimal sampai terasa sakit. Perlakuan yang sama dilakukan pada gigi
xiv
molar kedua kiri. Data penelitian direkapitulasi dan dilanjutkan dengan uji
Kolmogorov Smirnov kemudian dilanjutkan dengan uji t dengan α=0,05.
Berdasarkan uji statistik, disimpulkan bahwa kekuatan gigit gigi molar
kedua kanan dan kiri pada mahasiswi usia 19-21 tahun pada Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember adalah sama atau tidak berbeda secara nyata.