| dc.description.abstract | Saat ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat, begitu pula dengan
perkembangan teknologi handphone atau yang sering disebut HP. Handphone yang
pada awalnya hanya berfungsi sebagai alat komunikasi untuk mengirim pesan dan
membuat panggilan sekarang sudah berkembang menjadi sebuah alat yang kompleks
yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi saja melainkan dapat digunakan
untuk bermacam-macam keperluan dan sudah dilengkapi dengan berbagai fitur, mulai
dari multimedia, game, bahkan sekarang handphone sudah dimanfaatkan untuk
keperluan traksaksi misalnya mobile banking.
Keberadaan handphone dalam dunia pendidikan mendapat sorotan bahwa
handphone membawa dampak negatif kepada siswa. Banyak dijumpai sekolah yang
melarang siswanya untuk menggunakan handphone di sekolah. Hal ini bertolak
belakang dengan tujuan pembelajaran yang akan memberikan bekal pengetahuan
berbasis IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) kepada siswa. Bukankah
keberadaan handphone merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi?
Oleh sebab itu peneliti melakukan sebuah penelitian dengan mengembangkan sebuah
media pembelajaran yang memanfaatkan handphone sebagai alat yang dapat
menyajikan sebuah materi pembelajaran yang bisa diakses oleh siswa sehingga
handphone dapat memberikan dampak positif bagi siswa karena dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang praktis dan efisien yang dapat diakses kapanpun
dan dimanapun.
Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jember dengan
subyek penelitian adalah siswa kelas XI Jurusan Multimedia. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui hasil pengembangan media dan mengetahui tanggapan serta
respon siswa terhadap pengembangan media pembelajaran.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
model pengembangan 4D (Four-D Model) yang dikemukakan oleh Thiagarajan
(1974) yang terdiri dari empat tahapan yaitu tahap pendefinisian (define), tahap
perancangan (design), tahap pengembangan (develop), tahap penyebaran
(disseminate) (Hobri, 2010:12-15).
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket dan
wawancara tidak terstruktur. Data hasil angket yang diperoleh dianalisis
menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan menjadi 2 tahap, yang pertama adalah
pengumpulan data untuk keperluan validitas yaitu untuk mengetahui kelayakan uji
coba media. Yang kedua adalah pengumpulan data melalui uji coba produk di tempat
penelitian.
Pada pengumpulan data tahap pertama yaitu tahap validasi yang mana
media dievaluasi oleh pakar pendidikan matematika dan pakar teknologi informasi,
diperoleh hasil dalam bentuk peresntase sebesar 88,81 %. Hal ini menyatakan bahwa
media pembelajaran masuk dalam kategori baik dan layak untuk diujicobakan. Pada
pengumpulan data tahap kedua yaitu penilaian oleh siswa diperoleh hasil dalam
bentuk persentase sebesar 66,93%. Hal ini menyatakan bahwa media pembelajaran
masuk dalam kategori cukup baik. | en_US |
