dc.description.abstract | Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru dan siswa yang
dilakukan oleh peneliti pada pembelajaran bidang studi IPS kelas V SDN
Dukuhdempok 03 Wuluhan pokok bahasan perjuangan melawan penjajahan
Belanda dan Jepang . Menetapkan Standar ketuntasan minimal pada bidang studi
IPS di SDN Dukuhdempok 03 Wuluhan sebesar 6,5 akan tetapi siswa kelas V
secara klasikal mendapatkan nilai rata-rata dibawah SKM yang telah ditetapkan.
Dikarenakan IPS merupakan salah satu pelajaran yang tidak menyenangkan dan
materi-materi IPS dirasa sangat sulit dan banyak menghafal, guru kelas V SDN
Dukuhdempok 03 Wuluhan merasakan bahwa ketika melakukan pembelajaran
kepada siswa, siswa hampir semuanya memahami materi tersebut, namun ketika
dilakukan tes materi tersebut, ternyata masih banyak siswa yang mengalami
ketidaktuntasan Hal ini disebabkan karena siswa hanya bekerja sendiri dimana
kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal sangat minim. Selama ini mereka
hanya menerima apa saja yang diberikan oleh guru dan tidak pernah bertanya
kepada guru atau teman yang lebih tahu jika mereka mengalamai kesulitan dan
siswa yang bisa menjawab tidak mau memberikan penjelasan kepada siswa lain
yang belum mengerti
Penggunaan metode lempar bola pertanyaan sangat penting untuk
mempermudah dalam penyampaian materi IPS sehingga dapat meningkatkan
motivasi bertanya dan hasil belajar siswa. Metode lempar bola pertanyaan
merupakan metode yang mengintegrasikan permainan ke dalam proses
pembelajaran, metode lempar bola pertanyaaan menuntut siswa untuk bisa
membuat soal/pertanyaan sehingga siapapun siswa yang kebetulan menerima
lemparan bola diharuskan untuk membuat pertanyaan. Proses pembelajaran
dengan menggunakan metode lempar bola pertanyaan diterapkan oleh peneliti
dalam rangka meningkatkan motivasi bertanya dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan di SDN Dukuhdempok 03 Kecamatan Wuluihan
Kabupaten Jember. Subyek penelitian yaitu di kelas V dengan jumlah siswa
sebanyak 39 siswa. Sumber data primer diperoleh dari siswa kelas V dan guru
kelas V, sedangkan data sekunder diperoleh dari guru kelas V. Desain yang
dipakai dalam penelitian ini adalah model skema spiral dari model Hopskin. dengan
tahap penelitian tindakan yang meliputi perencanaan tindakan (planning),
penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil
tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan
seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai. Metode
yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode
observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. | en_US |