Show simple item record

dc.contributor.authorAulia Afia Tustanti
dc.date.accessioned2014-01-18T01:10:45Z
dc.date.available2014-01-18T01:10:45Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM062110101036
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16537
dc.description.abstractGerakan sanitasi total atau GESIT menggunakan metode Community Led Total Sanitation (CLTS) adalah suatu upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk menggugah dan mendorong prakarsa sekelompok orang atau komunitas masyarakat secara keseluruhan agar mau dan mampu menolong dirinya sendiri untuk tidak lagi buang air besar di tempat terbuka atau disembarang tempat. Setelah adanya program GESIT dengan metode pemicuan Community Led Total Sanitation (CLTS) mengalami perubahan pada masyarakat Desa Sukorambi untuk mengakses jamban keluarga dan tidak buang air besar di sembarang tempat. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca pemicuan community Led Total Sanitation (CLTS). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif . Berdasarkan waktu pelaksanaannya, penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi pada 93 kepala keluarga. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan dengan Regresi Logistik menggunakan analisis bivariat dengan ketentuan α (0,05) menunjukkan bahwa faktor yang secara signifikan mempengaruhi perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca pemicuan Community Led Total Sanitation (CLTS) di Desa Sukorambi adalah pengetahuan (0,001) , sikap (0,000), dorongan keluarga (0,002), dan dorongan petugas kesehatan (0,018). Dari faktor-faktor tersebut, faktor yang paling mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca pemicuan CLTS adalah faktor sikap dimana p value (0,001) < 0,05 dan OR >1 sehingga Ho ditolak. Peranan sikap didalam kehidupan manusia adalah peranan besar sebab apabila sudah dibentuk pada diri manusia, maka tahap itu akan turut menentukan cara tingkah lakunya terhadap objek yang disikapinya. Saran bagi petugas kesehatan yaitu masih perlu terus melakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pada masyarakat tentang pentingnya perilaku buang air besar di jamban sehat serta pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat dengan metode penyuluhan yang partisipatif. Bagi masyarakat dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan dengan cara menambah informasi baik dari media cetak atau media elektronik tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan membuang kotoran manusia secara sehat (di jamban keluarga), membuat MCK umum untuk masyarakat yang banyak beraktifitas di luar rumah (di sawah), meningkatkan dorongan keluarga untuk tetap menggunakan jamban keluarga serta pemberian informasi berupa nasehat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dalam anggota keluarga.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062110101036;
dc.subjectPerilaku Buang Air Besar (BAB), Pemicuan Community Led Total Sanitation (CLTS), Jambanen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PERILAKU BUANG AIR BESAR (BAB) DI JAMBAN PASCA PEMICUAN COMMUNITY LED TOTAL SANITATION (CLTS) (Studi di Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record