Kelompok Usaha Bibit Jamur Tiram
Abstract
Tujuan kegiatan IbM ini adalah : (a) memperbaiki infrastruktur produksi bibit .:rrnur tiram; (b) mengadakan pelatihan pemanfaatan teknologi pengolahan bibit jamur tiram .rnruk meningkatkan stadarisasi spesifikasi dan mutu; (c) mengadakan pelatihan dan pembinaan :cntang gugus kendali mutu bibit jamur tiram, sebagai peningkatan usaha keluarga, peluang kc'rja di pedesaan; (d) mengadakan pelatihan tentang manajemen, seperti efisiensi pengelolaan usaha, perluasan peluang pasar, dan pembukuan sederhana; (e) membuat teknologi mesin remadatan baglog yang efektif dan peralatan pengkukusan baglog (stemer); dan (f) menyusun r r'n gemban gan kewirausahaan bibit j amur tiram. Hasil kegiatan yang sudah dilal<sanakan : (a) Kesimpulan kegiatan IbM sebagai nerikut: (a) penyuluhan/penyadaran, yaitu dilal<sanakannya penyuluhan tentang manfaat *ergaji kayu menjadi bibit jamur tiram; (b) pendampingan pembuatan bibit jamur tiram trkuran 1,6 kg s/d 2 kS; k) pelatihan manajemen usaha; dan (e) menghibahkan mesin pentadatan baglog jamur tiram dan peralatan kukusan baglog (stemer) pada mitra. Hasil c'valuasi kegiatan menunjukkan : (a) masih rendahnya pengetahuan tentang telmik pengolahan produl<si, organisasi bisnis, manajemen dan kewirausahaan menyebabkan sulitnya orenciptakan produk bibit jamur tiram yang berkualitas dan sulit memanfoatkan peluang posar. Pada umumnya khalayak sasaran UD. Sempol Asri masih terpancang pada pandangan rradisional dalam mengelolah usaha berdasarknn kebiasaan yang diwarislmn dari pendahulunya, sehingga mereka sering berpuas diri dengan keadqan yang telah dicapainya.
Keadaan ini tidak mendukung mereka untuk bergerak maju meningkatkan usahanya. Saran yang disampaikan dari hasil kegiatan IbM ini : (a) Aspek kelompok kerja,
pola yang dikembangknn melaui pengolahan disentralisasi untuk kurang lebih 5 orang per kelompok. Pengadaan alat dilaksanakan dalam kelompok kerja dan dalam satu kelompok disediakan I (satu) unit mesin pemadatan baglog jamur tiram. (b) organisasi kelompok terdiri dari pembina, anggota koordinator dan pelaksana; (c) pembelian bibit jamur tiram hasil produl<si dari anggota (plasma) disetor kepada kelompok (Inti) dan diberi harga sesuai dengan rnutunya. Harga bbit jamur tiram ditentukan berdasarkan kesepakatan rapat angota kelompok .t'ang disesuaikan dengan harga pasaran yang dihasilkan; (d) peralatan yang berhubungan dengan proses dianjurkan menggunakan bahan stainless steel. atau plastik polypropylene/polyetlen; dan (e) Pemasaran produk bibit jamur tiram yang dihasilkan ini relatif merupakan produk baru yang berkualitas baik. Agar harga lebih baik, maka pasar bibit jamur tiram dapat diperluas (supermarket dan pasar Bali maupun Surabaya