• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KAJIAN EROSI DAN ALIRAN PERMUKAAN PADA BERBAGAI SISTEM TANAM DI TANAH TERDEGRADASI

    Thumbnail
    View/Open
    gdl (45)z.pdf (239.1Kb)
    Date
    2014-01-17
    Author
    Vivin Alviyanti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Aliran permukaan adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah. Makin miring permukaan tanah, makin besar pula alirannya. Aliran ini mampu membawa butir-butir tanah yang terdapat di permukaan tanah. Bentuk aliran inilah yang paling penting sebagai penyebab erosi. Selain kemiringan, faktor yang dapat memperbesar aliran permukaan adalah curah hujan. Semakin besar curah hujan, maka aliran yang ditimbulkan juga tinggi. Berbagai macam metode konservasi tanah dan air telah dikembangkan, namun tidak semua metode dapat diterapkan. Oleh karena itu perlu dicari metode konservasi tanah dan air yang mudah, murah, dengan teknologi yang sesuai dengan kondisi petani di daerah yang bersangkutan. Dalam hal ini pengaturan pola tanam merupakan alternatif yang dapat dicobakan (Utomo, 1989). Sistem tanam yang dapat dicobakan pada lahan adalah sistem penanaman tumpangsari dan monokultur.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan membandingkan erosi dan aliran permukaan yang terjadi pada berbagai sistem tanam pada tanah terdegradasi dan untuk mengetahui hubungan keduanya (erosi dan aliran permukaan). Pengumpulan data meliputi data primer yaitu, tekstur, permeabilitas, C –organik, phosphor, kalium , curah hujan, sedimen, sedangkan parameter yang di amati meliputi curah hujan yang tertampung pada alat penakar hujan, banyaknya sedimen pada bak penampung erosi, volume air pada bak penampung yang digunakan untuk mengukur besarnya liran permukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk aliran permukaan, terbesar terdapat pada perlakuan bero, yang terjadi pada semua bulan kecuali pada bulan Desember. Pada bulan ini monokultur jagung menyebabkan aliran permukaan terbesar yaitu sebesar, 656,62 m 3 /ha, sedangkan untuk aliran permukaan terendah terdapat pada perlakuan tumpangsari jagung dan kacang tanah. Untuk erosi, terbesar terjadi pada perlakuan bero, yaitu pada bulan Desember sebesar 10,84 ton/ha, bulan Januari sebesar 0.29 ton/ha, bulan Pebruari sebesar 0.37 ton/ha, bulan Maret sebesar 0.12 ton/ha. Sedangkan erosi terkecil terjadi pada perlakuan tumpangsari jagung dan kacang tanah. Aliran permukaan dan erosi memiliki hubungan yang erat, hal ini bisa dilihat dari nilai koefisisen korelasi yang dihasilkan mendekati satu. Jadi jika aliran permukaan yang terjadi besar, maka erosi yang ditimbulkan umumnya juga besar. Teknik konservasi yang dapat diterapkan untuk memperkecil laju aliran permukaan dan erosi adalah teknik konservasi secara vegetatif dan mekanis.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16411
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4363]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository