| dc.description.abstract | Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium    melalui  gigitan  nyamuk  Anopheles  betina.  Penyakit  ini  tidak  hanya menyerang  daerah  tropis,  tetapi  juga  daerah  subtropis  di  seluruh  dunia  seperti Meksiko,  Haiti,  Amerika  Tengah,  Amerika  Selatan,  Timur  Tengah,  India,  Asia Tenggara  termasuk  Indonesia  dan  negara-negara  Afrika.  Timbulnya  resistensi terhadap  obat-obatan  antimalaria,  mendorong  para  peneliti  untuk  mencari  obat antimalaria  baru  melalui  isolasi  senyawa  aktif  dan  sintesis  golongan  senyawa  yang mempunyai  aktivitas  antimalaria.  Beberapa  senyawa  baru  hasil  isolasi  tanaman  obat yang memiliki aktivitas sebagai antimalaria antara lain golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid  dan  xanthon.  Kembang  bulan  (Tithonia  diversifolia)  merupakan  spesies tumbuhan  yang  secara  empiris  memiliki  aktivitas  antimalaria.  Fraksi-fraksi  hasil pemisahan  ekstrak  etanol  daun  kembang  bulan  yaitu  fraksi  1  sampai  5  (F1-F5)  pada dosis  2  mg/kgBB  dapat  menghambat  pertumbuhan  P.  berghei  berturut-turut  sebesar 52,3 ± 1.36%,  83,5 ± 1.41%, 74,6 ± 1.21%, 70,3 ± 2.19%, dan 44.8 ± 0.29%. Fraksi 2 (F2) menunjukkan aktivitas antimalaria dengan ED50 sebesar 0,523 mg/kgBB. 
 Tujuan  penelitian  ini  adalah  mengisolasi  senyawa  terpenoid  yang  terdapat pada fraksi 2 (F2) kemudian  diuji dan diukur aktivitas antimalaria pada hewan coba yang diinfeksi P. berghei. Isolasi dilakukan dengan cara melarutkan 70,25 mg fraksi 2 (F2) dengan kloroform, menotolkan pada lempeng Kromatografi Lapis Tipis (KLT) preparatif  dan  mengeluasi  dengan  eluen  toluena  :  etil  asetat  (3:1).  Proses  isolasi  ini menghasilkan  isolat  38,5  mg.  Uji  kemurnian  isolat  terpenoid  dilakukan  dengan metode  KLT  yang  dieluasi  dengan  berbagai  fase  gerak  yaitu  n-heksana  :  etilasetat (4:1),  toluena  :  etil  asetat  (3:1)  serta  kloroform.  Hasil  uji  kemurnian  menunjukkan bahwa  isolat  terpenoid  merupakan  isolat  yang  murni  secara  KLT,  karena menghasilkan 1 noda. Penampak noda yang digunakan adalah anisaldehid sulfat yang digunakan untuk mendeteksi adanya terpenoid dan steroid, oleh karena itu dilakukan proses  identifikasi  senyawa  terpenoid  dengan  menggunakan  pereaksi  Liebermann- Burchard.  Hasil  identifikasi  memberikan  hasil  bahwa  isolat  daun  kembang  bulan mengandung terpenoid.   Metode  yang  digunakan  dalam  pengujian  aktivitas  antimalaria  dalam penelitian  ini  menggunakan  modifikasi  tes  Peter.  Uji  aktivitas  antimalaria  isolat terpenoid  menggunakan  4  peringkat  dosis  yaitu  dosis    0,25;  0,5;  1  dan  2mg/kg  BB terhadap  mencit  coba  selama  4  hari  berturut-turut.  Hasil  uji  menunjukkan  bahwa semakin  besar  dosis  yang  diberikan  maka  semakin  kecil  terjadinya  pertumbuhan parasit.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  nilai  persen  pertumbuhan  parasitemia  isolat terpenoid terhadap P. berghei pada dosis 0,25; 0,5; 1 dan 2mg/kg BB sebesar 11,13% ±  0,72;  10,16%±  0,86;  5,76±  0,005;  dan  1,81%±  0,18.  Aktivitas  antimalaria  isolat terpenoid  juga  dapat  ditunjukkan  dengan  besarnya  persen  penghambatan.  Nilai  persen  penghambatan  isolat  terpenoid  masing-masing  dosis  sebesar  37,86%  ±  3,97; 44,16%  ±  4,74;  68,29%  ±  0,03  dan  90,03%  ±  1,03,  dengan    nilai  persen penghambatan  terhadap  P.  berghei  paling  besar  dimiliki  oleh  larutan  uji  isolat terpenoid  dengan  perlakuan  dosis  2  mg/kgBB  kemudian  menurun  pada  mencit dengan  perlakuan  dosis  1;  0,5  dan  0,25  mg/kgBB.  Hasil  tersebut  kemudian  diolah dengan  analisis  probit  menggunakan  program  SPSS.  Isolat  terpenoid  ekstrak  etanol daun kembang bulan memiliki aktivitas antimalaria terhadap mencit yang diinfeksi P. berghei dengan ED50 sebesar 0,47 mg/kgBB. | en_US |