dc.description.abstract | Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menjadi salah satu wahana
untuk mencapai tujuan pendidikan dan cita-cita nasional. Sekolah mempunyai peran
penting dalam melaksanakan kurikulum yang diselenggarakan pemerintah. Berbagai
usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Warga sekolah, khususnya guru memegang peranan penting dalam
pelaksanaan kurikulum. Dalam KTSP guru dituntut agar lebih kreatif dan inovatif
serta dapat membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Guru harus dapat
mengaitkan materi dengan realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misal, di
Kota Bondowoso terkenal dengan produksi tape, hal ini dapat dikaitkan dengan
pembelajaran matematika untuk Pokok Bahasan Aritmatika
Sosial. Siswa dapat
mencari untung dan rugi dalam proses produksi tape tersebut. Dengan begitu siswa
dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dari penjelasan di
atas, dapat dilihat bahwa KTSP memberikan kontribusi positif terhadap pembelajaran
matematika
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pemahaman guru matematika SMP Negeri di Bondowoso tentang KTSP,
pengembangan dan pelaksanaan KTSP yang dilakukan oleh guru matematika SMP
Negeri di Bondowoso. Daerah penelitian dibagi menjadi 5 daerah yang mewakili
viii
karakter untuk tiap daerah, yaitu daerah kota, daerah timur, daerah barat, daerah
selatan, dan daerah utara. Dari 5 daerah ini dipilih 13 SMP Negeri dan 28 responden
yang berasal dari 13 SMP Negeri tersebut. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode angket/kuesioner, wawancara dan observasi.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar guru matematika SMP Negeri di Bondowoso, yaitu sebanyak
81% responden telah mengetahui dan memahami KTSP, dalam hal teori maupun
aplikasinya. Kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh guru matematika SMP
Negeri di Bondowoso, yaitu pengembangan silabus telah sesuai dengan langkahlangkah
pengembangan silabus yang diberikan Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). 89% responden mengembangkan silabus melalui Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP), yang kemudin dikembangkan
sendiri sesuai dengan potensi dan
kondisi masing-masing sekolah. Ada juga yang hanya mengembangkan instrumennya
saja, yaitu sebanyak 32% responden. Bahkan 32% responden lainnya, mengadopsi
langsung silabus yang dikembangkan dalam MGMP tersebut. Pelaksanaan KTSP
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di 3 sekolah, tidak sesuai dengan silabus
yang telah dikembangkan. Ketidaksesuaian itu terletak pada indikator, alokasi waktu,
dan instrumen. Secara umum penerapan KTSP terbentur pada beberapa kendala,
yaitu waktu, biaya, kurangnya input siswa, dan sarana prasarana yang kurang
memadai. | en_US |