Show simple item record

dc.contributor.authorRizqi Fitria Prakasiwi
dc.date.accessioned2014-01-17T06:33:20Z
dc.date.available2014-01-17T06:33:20Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM052110101053
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16090
dc.description.abstractRumah sakit merupakan suatu industri jasa yang padat karya, padat pakar, padat modal dan padat teknologi, dimana risiko terjadinya kecelakaan akibat kerja sangat tinggi. Salah satu kecelakaan akibat kerja yang banyak terjadi di rumah sakit adalah kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik, yaitu merupakan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan menyuntik. Data kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik pada perawat di RSD dr. Soebandi pada bulan januari sampai maret tahun 2010, tercatat terdapat 9 kasus kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik pada perawat di beberapa ruang perawatan. Dari 9 kasus tersebut terdapat 1 kasus tertusuk jarum suntik bekas menyuntik pasien suspect typus dan hepatitis B. Bahaya potensial dari pekerjaan menyuntik adalah tertusuk jarum suntikan dan tertular penyakit menular. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor penentu perilaku keselamatan kerja dengan terjadinya kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik pada perawat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional. Pendekatan yang digunakan cross sectional, untuk mengetahui hubungan antara faktor penentu perilaku keselamatan kerja (variabel bebas) dengan terjadinya kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik (variabel terikat) melalui pengujian hipotesis. Tehnik sampling menggunakan cluster sampling. Untuk mengetahui hubungan faktor penentu perilaku x xi keselamatan kerja (variabel bebas) dengan terjadinya kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik pada perawat (variabel terikat) secara multivariat dan serentak menggunakan uji regresi logistik berganda dengan metode backward LR dengan tingkat kemaknaan 5% (α=0,05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 5 variabel yang secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dan bersifat mempengaruhi dengan terjadinya kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik yaitu pendidikan (p=0,038, CI 95% 1,102-26,654), keikutsertaan pada pelatihan K3 (p=0,017, CI 95% 0,04-0,586), pengetahuan (p=0,004, CI 95% 0,001-0,245), lingkungan fisik (p=0,003, CI 95% 0,003-0,305), dan kebijakan (p=0,039, CI 95% 0,040-0,922); sedangkan keempat variabel lainnya yaitu jenis kelamin, umur, masa kerja dan sikap tidak memiliki hubungan dengan terjadinya kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052110101053;
dc.subjectwork accidentsen_US
dc.titleHUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record