dc.description.abstract | Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan yang penting
dan termasuk komoditas ekspor yang yang dapat mendatangkan sumber devisa
bagi negara. Beberapa masalah dalam budidaya kopi yang mengakibatkan mutu
kopi Indonesia rendah adalah masalah prapanen. Di dalam upaya meningkatkan
produksi dan mutu kopi, langkah awal dalam menentukan keberhasilan budidaya
tanaman kopi adalah dengan ketersediaan bibit yang bermutu baik. Aplikasi
Synechococcus sp. pada bibit kopi diharapkan memperoleh bahan tanam
berkualitas tinggi mengingat pemenuhan kebutuhan bibit kopi berkualitas sangat
terbatas untuk pencapaian target pengembangan kebun tanaman kopi yang akan
datang.
Percobaan dilaksanakan di Lahan Pembibitan di Kebun
Blawan,Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso. Percobaan dilaksanakan
pada bulan januari 2010 sampai Maret 2010. Percobaan dilakukan dengan
faktorial 4 x 3 dengan Rancangan Acak Kelompok, dan 4 tanaman sampel. Dalam
percobaan ini terdapat dua faktor yaitu : Faktor pertama, terdiri dari konsentrasi
bakteri Synechococcus sp meliputi: K1 =Konsentrasi 0 ml/L air, K2 = Konsentrasi
5 ml/L air, K3 = Konsentrasi 10 ml/L air, K4 = Konsentrasi 15 ml/L air.
Sedangkan faktor kedua adalah Interval aplikasi inokulasi bakteri Synechococcus
sp., meliputi: (I
1
) = Interval 4 hari, I
vi
2
= Interval 8 hari, I
= Interval 12 hari. Data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varian dan apabila
terdapat beda nyata dilanjutkan dengan menggunakan Duncan Multiple Range
Test (DMRT) dengan tingkat kepercayaan 95% mengacu pada Steel dan Torrie
(1989). Kandungan nitrogen daun dianalisis menurut Markwell, et al. (1995).
Terdapat pengaruh yang sangat nyata pada perlakuan pemberian
konsentrasi terhadap peningkatan status nitrogen daun, pertambahan tinggi,
pertambahan diameter batang , kandungan klorofil, luas daun, jumlah daun, dan
brangkasan kering. Sehingga disimpulkan bahwa bakteri fotosintetik
3
Synechococcus sp. dapat berasosiasi dengan bibit tanaman kopi arabika. | en_US |