dc.description.abstract | Bromo ditetapkan sebagai daerah wisata berdasarkan kongres taman nasional
sedunia ketiga di Denpasar Bali. Potensi wisata gunung Bromo didukung oleh
kompleksitas unsur pendukung yang sangat sinergis, sehingga bisa menjadi obyek
wisata yang indah, baik unsur Bromo sendiri (sumber daya alam, budaya masyarakat
sekitar dan kepercayaannya) serta perhatian dari pemerintah daerah saling
mendukung perkembangan obyek wisata gunung Bromo sehingga menjadi terkenal.
Kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan gunung Bromo diwujudkan
dalam peningkatan pendirian sarana prasarana guna menunjang kelancaran wisatawan
yang berkujung ke obyek wisata Bromo.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana asal mula munculnya
obyek wisata gunung Bromo Tengger?, (2) bagaimana perkembangan obyek wisata
gunung Bromo Tengger tahun 1982-2004?, (3) bagaimana kebijakan pemerintah
daerah terhadap pengembangan pariwisata gunung Bromo Tengger tahun 19822004?.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui dan mengkaji secara
mendalam tentang asal mula munculnya pariwisata gunung Bromo Tengger
Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, (2) untuk mengetahui perkembangan
pariwisata gunung Bromo dari tahun 1982-2004, (3) untuk mengetahui kebijakan
pemerintah daerah terhadap pengembangan pariwisata gunung Bromo Tengger tahun
1982-2004.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah:
(1) bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang diperoleh selama kuliah ,
serta merupakan media latihan dalam melakukan penelitian, (2) bagi mahasiswa calon
guru sejarah, dapat menambah penguasaan materi sejarah pariwisata khususnya
tentang perkembangan pariwisata gunung Bromo Tengger tahun 1982 – 2004, (3)
bagi almamater merupakan salah satu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu Dharma penelitian, (4) bagi generasi muda, dapat menambah rasa cinta kepada
alam serta menjaga kelestariannya, (5) bagi pemerintah daerah lain, dapat menjadi
masukan dalam upaya mengembangkan obyek wisata yang berada di daerahnya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang
meliputi langkah-langkah sebagai berikut: (1) heuristik, (2) kritik, (3) interpretasi, (4)
historiografi. Sedangkan lokasi penelitian ini adalah kawasan wisata gunung Bromo
Tengger Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder. Pengambilan data sumber
primer adalah melalui observasi dan wawancara. Sedangkan tehnik pengumpulan
data sekunder menggunakan laporan-laporan, dokumen dan buku.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah gunung Bromo menjadi daerah wisata
sejak ditetapkannya kawasan Tengger menjadi daerah penyangga taman nasional.
Perkembangan pariwisata gunung Bromo tidak terlepas dari sejarah dan kepercayaan
masyarakat, karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan atau
kondisi baru. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan pariwisata secara garis
besarnya adalah menyediakan prasarana/infrastruktur, kerja sama dengan dinas
pariwisata dan melakukan promosi umum. | en_US |