Show simple item record

dc.contributor.authorARIF TAUFIQ
dc.date.accessioned2014-01-17T05:56:01Z
dc.date.available2014-01-17T05:56:01Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM070210204056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15974
dc.description.abstractBahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia, meningkatkan minat dan kemampuan mengarang siswa bukanlah pekerjaan mudah, oleh karena itu, perlu cara-cara yang tepat dan bijaksana dalam membangkitkan minat belajar mengarang tersebut. Satu hal yang perlu diperhatikan untuk menarik minat dan simpati anak dalam mengarang yaitu karakter anak usia dasar yang masih senang bermain, kita sering melihat dan mendengar anak kecil berbicara sendiri ketika bermain boneka. sebenarnya ia memiliki fantasi dan imajinasi sendiri mengenai tokoh yang dimainkannya melalui boneka itu, permainan seperti ini baik untuk kecerdasan otak kanan karena dengan sendirinya anak belajar berperan dengan berbagai karakter yang diciptakannya, merasakan sisi emosional tokoh-tokoh yang ada dalam imajinasinya. apabila seseorang sudah memiliki daya imajinasi tinggi, sangat mungkin seseorang dengan mudah membuat sebuah karangan. Kenyataannya kemampuan mengarang kelas III SDN Karangrejo 02 masih rendah. Dimana masih terdapat sebanyak 22 siswa dari 39 siswa atau 43,58% belum memenuhi target dari ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu 75%. Faktor penyebab rendahnya keterampilan mengarang, metode yang digunakan guru dalam mengajar diduga sebagai salah satu penyebab kurangnya minat siswa dalam mengarang. Untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran mengarang, perlu diadakan penelitian tindakan kelas. Metode pembelajaran imajinatif adalah sebuah kegiatan belajar yang menuntut kreatifitas siswa dalam berfikir sehingga siswa dapat menuangkan gagasan yang dimilikinya kedalam sebuah karangan Penerapan metode pembelajaran imajinatif yang dapat meningkatkan keterampilan mengarang siswa kelas III SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011 adalah dengan menyediakan banyak gambar agar siswa bebas memilih sesuai keinginan siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa. Adapun peningkatan perolehan nilai hasil karangan siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran imajinatif siswa kelas III SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011, terbukti dari perolehan nilai hasil karangan siswa yang diperoleh pada siklus 1 yang mencapai ketuntasan nilai Berdasarkan hasil perolehan nilai hasil karangan siswa setelah penerapan metode pembelajaran imajinatif pada pembelajaran mengarang siswa kelas III SDN Karangrejo 02 tahun pelajaran 2010/2011 terbukti dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa, sehingga metode pembelajaran imajinatif dapat dijadikan alternatif oleh guru dalam pembelajaran karena metode pembelajaran imajinatif ini dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210204056;
dc.subjectMetode Pembelajaran Imajinatifen_US
dc.titleMeningkatkan Kemampuan Mengarang Berdasarkan Gambar Melalui Metode Pembelajaran Imajinatif pada Siswa Kelas III SDN Karangrejo 02 Tahun Pelajaran 2010/2011en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record