dc.description.abstract | Pasal 25 (4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Ini berarti bahwa penilaian harus mengembangkan
kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah afektif (sikap atau minat),
kognitif (pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan). Pada umumnya penilaian
yang dilakukan oleh pendidik lebih menekankan pada penilaian ranah kognitif. Hal
ini disebabkan pendidik kurang memahami penilaian ranah afektif (sikap atau minat)
serta instrumen untuk menilai ranah tersebut belum ada. Berdasarkan alasan tersebut
perlu dikembangkan instrumen salah satu penilaian ranah afektif yaitu sikap siswa
sekolah dasar kelas VI terhadap geometri.
Pengembangan instrumen penilaian ini menggunakan Model Plomp yang
terdiri dari 5 fase. Pada fase investigasi awal diperoleh informasi bahwa guru selama
ini belum melakukan penilaian ranah afektif (sikap atau minat) siswa pada mata
pelajaran tertentu khususnya Matematika; siswa cenderung tidak menyenangi materi-
materi yang berkaitan dengan rumus-rumus seperti luas bangun datar, serta volume
bangun ruang; menentukan acuan yang digunakan untuk membuat indicator.
Kegiatan yang dilakukan pada fase desain yaitu menganalisis informasi yang
didapatkan pada fase investigasi awal; mencari solusi dengan mengembangkan
instrumen penilaian sikap siswa terhadap geometri; menelaah materi geometri SD,
membagi materi geometri menjadi 3 komponen yaitu pengukuran, bangun datar
bangun ruang; membuat materi penyetaraan pengetahuan; membuat kisi-kisi dan butir instrumen yang akan divalidasi mahasiswa. Kemudian dilanjutkan fase konstruksi
yaitu mengembangkan kisi-kisi yang dibuat menjadi butir instrumen.
Fase ketiga yaitu fase tes, evaluasi, dan revisi. Terdapat dua kegiatan utama
dalam fase ini yaitu kegiatan validasi dan kegiatan uji coba hasil validasi. Validasi
pertama dilakukan oleh 10 mahasiswa sebanyak 120 butir instrumen dan validasi
kedua dilakuakn oleh 3 ahli sebanyak 90 butir instrumen. Adapun yang divalidasi
meliputi kejelasan bahasa, validasi isi, dan validasi konstruk pada tiap-tiap butir
instrumen. Dari validasi mahasiswa dihasilkan sebanyak 40 butir valid tanpa revisi,
sebanyak 50 butir valid dengan revisi, sebanyak 30 butir tidak valid. Sedangkan
validasi ahli menghasilkan 29 butir valid tanpa revisi, 31 butir valid dengan revisi ,
dan 30 butir tidak valid.
Setelah dilakukan revisi butir instrumen diadakan uji coba terhadap butir
instrumen. Pada uji coba I dan II diambil 10 butir valid yang memiliki r
pada masing-masing aspek. Dari kedua uji coba kemudian diadakan pemilihan butir
instrumen valid yang reliabel. Setelah dipilih 30 butir instrumen yang reliabel
dilakukan analisis reliabilitas instrumen akhir dan didapatkan koefisien reliabilitas
instrumen sebesar 0,859.
Pada fase implementasi didapatkan prototipe akhir instrumen penilaian sikap
siswa terhadap geometri yang terdiri dari petunjuk penggunaan angket, petunjuk
pengisian angket, dan angket skala likert (angket yang digunakan untuk mengukur
sikap yang terdiri dari 30 butir). Sedangkan untuk mengetahui kelayakan instrumen
disebarkan angket kepada 50 orang guru dan didapatkan hasil 78% menyatakan
layak. Sedangkan untuk mengetahui kejujuran pengerjaan angket ujicoba siswa
diadakan wawancara terhadap 50 orang siswa dan didapatkan hasil 80% siswa
mengerjakan angket uji coba dengan jujur. | en_US |