Show simple item record

dc.contributor.authorJualita Heidy Saputri
dc.date.accessioned2014-01-17T01:35:39Z
dc.date.available2014-01-17T01:35:39Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM072010101008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15687
dc.description.abstractInfeksi Staphylococcus aureus masih menjadi perhatian di bidang kedokteran. Hal ini disebabkan tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas pada infeksi S. aureus. Bakteri ini merupakan patogen utama pada manusia. Hampir semua orang pernah mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini, dengan derajat keparahan yang beragam. Besarnya risiko dan bahaya infeksi oleh bakteri S.aureus ini, maka perlu dikembangkan suatu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan, salah satunya adalah propolis. Propolis mengandung banyak zat biologi yang bermanfaat. Diduga salah satu kandungan propolis, yaitu flavonoid, memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan kadar hambat minimum (KHM) ekstrak propolis terhadap pertumbuhan S. aureus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian semu eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Posttest Only Control Grup Design. Metode uji kepekaan kuman terhadap antibakteri yang digunakan adalah metode difusi dengan cara sumuran. Sampel yang digunakan adalah kuman S. aureus, ekstrak propolis dengan konsentrasi 10.000 mg/ml; 5.000 mg/ml; 2.500 mg/ml; 1.250 mg/ml; 625 mg/ml; 312,5 mg/ml; 156,25 mg/ml; dan 78,125 mg/ml, serta kontrol negatif (-) yaitu triethanolamine/TEA yang dilarutkan dalam aquades steril dan kontrol positif (+) yaitu suspensi siprofloksasin. Ukuran sampel (sample size) pada penelitian ini, sesuai dengan tabel ketentuan uji Anova, yaitu 48. Data diperoleh dengan cara mengukur zona hambatan pertumbuhan S. aureus yang terjadi di sekeliling silinder sumuran pada media Muller Hinton (MH) dengan menggunakan jangka sorong. Zona hambatan adalah jarak terdekat (mm) dari tepi viii luar silinder hingga mulai terjadinya pertumbuhan bakteri. Data kemudian dianalisis dengan One Way ANOVA, jika tidak memenuhi persyaratan maka dapat dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri ekstrak propolis terhadap pertumbuhan koloni S. aureus secara in vitro. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak propolis maka daya hambat terhadap pertumbuhan koloni S. aureus semakin besar. Selain itu ekstrak propolis memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan S. aureus dengan nilai KHM 312,5 mg/ml.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072010101008;
dc.subjectEKSTRAK PROPOLISen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus SECARA IN VITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record