dc.description.abstract | Sektor industri bagi suatu negara merupakan sektor yang meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Propinsi Jawa Timur dengan segala potensi alamnya dapat
menjadikan industri sebagai tumpuan bagi pembangunan untuk mempercepat
pertumbuhan ekonominya. Desa Sumberejo merupakan industri yang memanfaatkan
sumber alam yang tersedia yaitu tanah. Karena potensi alam dan keinginan untuk
menambah pendapatan itulah yang mendorong masyarakat setempat untuk
memproses lebih lanjut yaitu membuatnya menjadi genteng sehingga pada akhirnya
bermunculan produsen-produsen genteng. Namun pada akhir-akhir ini kondisi
perekonomian dan persaingan dunia usaha sedikit mengganggu kelancaran usaha ini.
Faktor-faktor produksi (input) dalam hal ini bahan baku dan tenaga kerja mengalami
kenaikan harga sehingga hasil produksi yang cenderung tidak pasti. Hal tersebut
mendorong pengusaha genteng untuk lebih intensif dalam mengelola usahanya
terutama dalam memilih bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan untuk untuk
mendapatkan hasil yang efisien.
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam
usaha Genteng di Desa Sumberejo adalah bagaimana produsen genteng dalam
mengatur penggunaan faktor produksi secara efisian seiring dengan semakin
meningkatnya perubahan harga dari faktor produksi dan berbagai macam kualitas
bahan baku yang ada. Menghadapi persaingan, baik di tingkat lokal maupun nasional,
daerah produsen genteng di Desa Sumberejo harus berproduksi dalam keadaan
efisiensi yang tinggi. Maka dari itu perlu kiranya dilakukan penelitian dengan judul
“Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Pada Industri Genteng di Desa
Sumberejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun 2008”.Metode penentuan lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode purposive area. Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti
melakukan kegiatan penelitian untuk memperoleh data-data yang dipergunakan.
Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah para pengusaha genteng di Desa
Sumberejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Alasan peneliti mengambil
tempat tersebut adalah karena Desa Sumberejo merupakan salah satu sentral usaha
genteng di Kabupaten Trenggalek. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah dengan standarisasi kualitas input yang diperoleh dati lapangan.
Dari sampel tersebut peneliti akan mengambil responden yang memenuhi standarisasi
input. Standarisasi input tersebut ditentukan oleh peneliti yaitu dengan kualitas input
genteng sesuai dengan keadaan dilapangan. Dari hasil standarisasi ditentukan
sebanyak 16 responden yang memenuhi kriteria yang telah peneliti tentukan
berdasarkan kualitas bahan baku yang mereka gunakan.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pada dasarnya semua responden
produsen genteng di Desa Sumberejo yang memenuhi standarisasi input sudah
mengaloksikan inputnya secara efisien. Penggunaan faktor produksi tenaga kerja
pada industri genteng di Desa Sumberejo yaitu Rp. 4.887.500,- sampai dengan Rp.
9.775.000,-. Sedangkan penggunaan bahan baku Rp. 2.650.000,- sampai dengan Rp.
3.900.000,- . sedangkan output yang dihasilkan adalah Rp. 16.150.000,- sampai
dengan Rp. 19.50.000,-. Hal tersebut terbukti dari gambar kurva kemungkinan
produksi yang menunjukkan produksi para responden berada pada tahap II, yang
artinya bahwa pada tingkat produksi tersebut produksi rata-rata berada di atas
produksi rata-rata dan kedua garis tersebut memiliki nilai positif. Sedangkan total
modal yang harus produsen keluarkan untuk membiayai proses produksi gentneg
adalah pada tingkat output produksi antara Rp. 16.150.000 sampai Rp. 19.950.000,-
adalah sebesar Rp. 11.470.500,- sampai dengan Rp. 18.314.500,-. | en_US |