dc.description.abstract | Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang
memungkinkan siswa dan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran (Hobri,
2010:31). Perangkat pembelajaran bilingual menggunakan dua bahasa yakni bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Perangkat pembelajaran bilingual yang dimaksud
meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), buku
guru (BG), buku siswa (BS), dan tes hasil belajar. Dalam penyusunan perangkat
pembelajaran dengan dua bahasa (bilingual) dibutuhkan metode yang sesuai untuk
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga peneliti menggunakan metode whole
brain teaching. Proses pengembangan yang dilakukan mengikuti 3 (tiga) tahapan
pengembangan model perancangan pendidikan dari Thiagarajan yang terdiri dari
tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Tahap
pendefinisian berisi kegiatan-kegiatan analisis yang bertujuan untuk mendefinisikan
dan menetapkan kebutuhan pembelajaran. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu
1) analisis awal-akhir; 2) analisis siswa; 3) analisis materi; 4) analisis tugas dan 5)
spesifikasi tujuan pembelajaran. Selanjutnya adalah tahap perencanaan yang
bertujuan menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Pada tahap ini terdapat
empat kegiatan desain yaitu penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan
desain awal. Tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan, tujuan dari tahap ini
adalah menghasilkan draft perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan
masukan dari para ahli dan data yang diperoleh dari uji coba. Kegiatan pada tahap ini
adalah penilaian para ahli dan uji coba lapangan. Pengembangan perangkat
pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek kualitas, yakni aspek
kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek keefektifan. Dalam penelitian ini dihasilkan
tiga draft (prototipe) perangkat pembelajaran. Dari hasil uji kevalidan, perangkat
pembelajaran bilingual matematika berdasarkan whole brain teaching telah mencapai
kriteria kevalidan dengan koefisien validitas untuk rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) sebesar 0,96; koefisien validitas buku guru sebesar 0,96;
koefisien validitas buku siswa sebesar 0,97; koefisien validitas lembar kerja siswa
sebesar 0,97; koefisien validitas tes hasil belajar sebesar 0,98. Kategori validitas
untuk kelima perangkat tersebut adalah sangat tinggi. Dari hasil uji kepraktisan,
diperoleh bahwa persentase aktivitas guru pada pertemuan pertama sampai
pertemuan ketiga, berturut-turut adalah 92%; 95%; 97%. Hal ini menunjukkan
bahwa perangkat pembelajaran bilingual matematika berdasarkan whole brain
teaching telah memenuhi kriteria kepraktisan dan guru mampu mengelola
pembelajaran dengan baik. Dari hasil uji efektifitas, perangkat pembelajaran
bilingual matematika berdasarkan whole brain teaching telah memenuhi kriteria
keefektifan. Persentase aktivitas siswa pada pertemuan pertama sampai ketiga
berturut-turut adalah 89%; 93%;93%. Hal ini menunjukkan siswa aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran berdasarkan whole brain teaching. Dari analisis tes hasil
belajar diperoleh bahwa 92% (25 siswa dari 27 siswa) siswa mencapai skor lebih dari
67 dengan kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi, hal ini menunjukkan siswa
mampu memahami materi yang disampaikan guru dengan menggunakan metode
whole brain teaching. Dan dari analisis angket respon siswa diperoleh bahwa lebih
dari atau sama dengan 81,5% siswa memberikan respon positif terhadap tiap-tiap
indikator yang ditanyakan dalam angket respon siswa, hal ini berarti siswa setuju
dengan penerapan pembelajaran bilingual matematika berdasarkan whole brain
teaching (WBT). Siswa merasa senang dan berharap bisa diterapkan pada kegiatan
berikutnya. Berdasarkan kriteria-kriteria kualitas perangkat pembelajaran yang telah
terpenuhi, dihasilkan perangkat pembelajaran bilingual matematika berdasarkan
whole brain teaching pada materi persegi panjang dan persegi untuk siswa sekolah
menengah pertama (SMP) kelas VII yang layak dan dapat digunakan oleh guru
tingkat SMP untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika bilingual
berdasarkan whole brain teaching yang terdiri dari RPP, buku guru, buku siswa,
lembar kerja siswa (LKS), dan tes hasil belajar. | en_US |