dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara kaya akan jenis tumbuhan obat,
sebanyak 3689 telah diketahui berkhasiat sebagai obat. Daun jambu biji merupakan
salah satu tanaman obat yang sering digunakan di masyarakat Indonesia untuk
mengatasi berbagai penyakit. Daun jambu biji mempunyai aktivitas yang berperan
dalam pengobatan jerawat seperti antioksidan, antiinflamasi, antibakteri. Jerawat
merupakan salah satu penyakit infeksi kulit berupa peradangan yang biasa terjadi
pada usia remaja. Jerawat dapat disebabkan beberapa faktor seperti peningkatan
produksi sebum, peluruhan keratinosit, serta peran dari bakteri yaitu
Propionibacterium acne. Pada umumnya pengobatan jerawat pada masyarakat masih
menggunakan bahan kimia seperti antibiotik gel klindamisin, benzoil peroksida,
sulfur. Penggunaan antibiotik secara terus menerus baik topikal maupun oral pada
pengobatan jerawat dapat menimbulkan resistensi, selain itu penggunaan bahan kimia
seperti yang disebutkan dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi, gatal, dan
pengelupasan kulit. Hal ini mendorong untuk menemukan alternatif pengobatan
menggunakan bahan alam untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan
yaitu dengan menggunakan ekstrak daun jambu biji yang telah diketahui mempunyai
aktivitas menguntungkan dalam pengobatan jerawat. Untuk memudahkan
penggunaan ekstrak diformulasi dalam bentuk krim M/A yang mempunyai
keuntungan seperti tidak lengket, mudah dibasuh air dan mudah menyebar.
Tujuan dari peneltitian ini adalah untuk mengetahui: (1) mengetahui aktivitas
antibakteri krim ekstrak daun jambu biji dengan menghambat pertumbuhan P. acne,
(2) mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak daun jambu biji pada sifat
fisika kimia dan aktivitas krim terhadap P. acne, (3) mengetahui perbandingan
aktivitas antibakteri antara ekstrak daun jambu biji dengan, krim ekstrak daun jambu
biji dan gel kilndamisin dalam menghambat pertumbuhan P. acne. Jenis penelitian
yang digunakan True Experimental Laboratories dengan rancangan penelitian Post
Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan yaitu P. acne dan bahan
untuk uji meliputi ekstrak daun jambu dan sediaan krimnya konsentrasi 10%, 15%,
20%, basis krim sebagai kontrol negatif dan gel klindamisin sebagai kontrol positif.
Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri adalah metode difusi dengan
cara sumuran. Krim yang dihasilkan dievaluasi sifat fisika kimia meliputi pH,
viskositas, daya sebar dan tipe emulsi. Data selanjutnya dianalisis dengan SPSS 16.0
dan regresi linier. Data yang diperoleh adalah zona hambat pada media Mueller
Hilton, dan hasil dari uji sifat fisika kimia.
Hasil penelitian menunjukkan krim ekstrak daun jambu biji mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan P. acne, semakin tinggi konsentrasi
ekstrak maka aktivitas antibakteri krim juga semakin meningkat. Analisis regresi
linier juga menunjukkan adanya korelasi yang sangat tinggi antara peningkatan
konsentrasi ekstrak dengan peningkatan zona hambat yang ditunjukkan dengan nilai
R=0,955. Peningkatan konsentrasi ekstrak menyebabkan penurunan pH, viskositas
dan daya sebar. Analisis regresi linier menunjukkan korelasi yang sangat tinggi antara
konsentrasi ekstrak dengan penurunan sifat fisika kimia krim. Hasil formulasi ekstrak
dalam bentuk krim tidak mempengaruhi aktivitas dari ekstrak daun jambu biji dalam
menghambat pertumbuhan P.acne. | en_US |