Show simple item record

dc.contributor.authorTri Maulana, Azza
dc.date.accessioned2013-10-31T06:35:44Z
dc.date.available2013-10-31T06:35:44Z
dc.date.issued2013-10-31
dc.identifier.nimNIM060210101282
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1527
dc.description.abstractTujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, dan penerapan pembelajaran kooperatif model round table dan problem posing dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII semester ganjil MTs. NU Maron tahun ajaran 2011/2012 pada sub pokok bahasan operasi bilangan bulat. Pengambilan data ini dilakukan di MTs. NU Maron pada tanggal 20 Juli 2011–12 Agustus 2011. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII yang berjumlah 20 siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, wawancara dan tes. Dalam penelitian ini dilakukan 2 siklus, sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini. Masingmasing siklus mempunyai 4 tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Penerapan pembelajaran kooperatif model round table dan problem posing dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII semester ganjil MTs. NU Maron tahun ajaran 2011/2012 pada sub pokok bahasan operasi bilangan bulat dapat berjalan dengan lancar dan baik. Penerapan pembelajaran kooperatif model round table dan problem posing dilakukan dengan memberi suatu permasalahan kepada siswa melalui LKS, membuat soal dan menjawabnya sendiri. Penerapan pembelajaran kooperatif model round table dan problem posing dilakukan dengan menilai aktivitas siswa, memberikan latihan berupa LKS dan PR, dan pemberian tes di akhir siklus. Pada proses kegiatan pembelajaran, awalnya siswa merasa kesulitan dalam membuat soal sendiri dan jawabannya. Masing-masing kelompok membuat soal yang hampir sama dengan soal buatan guru, hanya ada beberapa kelompok yang membuat soal dengan memodifikasi atau yang berbeda dengan soal buatan guru. Siswa merasa kesulitan jika harus membuat soal yang berbeda dengan soal buatan guru. Guru memberi pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam membuat soal. Guru memberitahu siswa bahwa siswa boleh membuat soal yang berbeda asalkan soal masih berada dalam ruang lingkup materi yang diajarkan. Akhirnya siswa bisa membuat soal yang berbeda dengan soal buatan guru. Pada pertemuan-pertemuan selanjutnya, siswa sudah terbiasa dalam mengerjakan LKS, diskusi kelompok, membuat soal dan jawabannya, dan mengerjakan soal dari kelompok lain. Aktivitas siswa yang dinilai antara lain proses membentuk kelompok, proses pengerjaan LKS dalam kelompok, partisipasi dalam kelompok, proses pembuatan soal, dan cara memberikan kesimpulan. Aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Pada pertemuan I dan II rata-rata aktivitas siswa sebesar 68,5%, pertemuan III 78%, pertemuan V 86%, dan pertemuan VI dan VII sebesar 89,5%. Persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 75% menjadi 85%. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 75%. Pada siklus II, ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi 85%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210101282;
dc.subjectPembelajaran Kooperatif Model Round Table, Problem Posing, Meningkatkan Hasil Belajar Siswaen_US
dc.titlePENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL ROUND TABLE DAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL MTs. NU MARON TAHUN AJARAN 2011/2012 PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI BILANGAN BULATen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record