Show simple item record

dc.contributor.authorPrasasti Megantari
dc.date.accessioned2014-01-16T06:14:18Z
dc.date.available2014-01-16T06:14:18Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM080810101095
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15277
dc.description.abstractPengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen, Shift Share, Location Quotient (LQ) serta Basic Service Ratio (BSR) dan Regional Employment Multiplier (REM). Hasil analisis Tipologi Klassen dari tahun 2001-2010 diperoleh empat klasifikasi wilayah terdiri atas kuadran I termasuk daerah cepat maju dan cepat tumbuh yaitu Kecamatan Kaliwates, Sumbersari dan Kecamatan Patrang; xv kuadran ke II termasuk daerah maju tapi tertekan yaitu Kecamatan Tanggul, Kencong, Puger, Ambulu, Panti, Sumberbaru dan Kecamatan Bangsalsari; kuadran ke III termasuk daerah berkembang cepat yaitu Kecamatan Wuluhan dan Kecamatan Silo; kuadran ke IV termasuk daerah relatif tertinggal yaitu Kecamatan Semboro, Gumukmas, Tempurejo, Mayang, Ajung, Ledokombo, Rambipuji, Mumbulsari, Jenggawah, Umbulsari, Arjasa, Jombang, Kalisat, Jelbuk, Sukowono, Balung, Pakusari, Sumberjambe dan Kecamatan Sukorambi. Analisis Shift Share menunjukkan dari tahun 2001-2010, Kabupaten Jember berspesialisasi pada sektor yang sama dengan sektor yang tumbuh cepat di perekonomian Provinsi Jawa Timur yaitu sektor pertambangan dan penggalian; listrik, gas dan air bersih; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; serta sektor keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan. Hasil analisis shift share sub sektor, Pada perhitungan sub shift share pada tahun 2001-2010, sub sektor pertanian yaitu tanaman perkebunan menunjukkan nilai rata-rata komponen Pj sebesar –15548,91404. Hal ini menunjukkan bahwa sub sektor ini merupakan sub sektor yang tumbuh lambat di Provinsi Jawa Timur karena nilainya negatif. Hal ini diduga karena di wilayah Jawa Timur tidak semua Kabupaten memiliki sub sektor potensial tanaman perkebunan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj, sub sektor tanaman perkebunan adalah sub sektor yang pertumbuhannya lebih cepat di banding propinsi karena daya saingnya meningkat. Analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan terdapat empat sektor basis dan lima sektor non basis yaitu sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Analisis BSR selama tahun 2004-2010, jumlah tenaga kerja pada sektor basis lebih besar dibandingkan jumlah tenaga kerja pada sektor non basis. Analisis REM selama tahun 2004-2010, menunjukkan nilai REM > 1 artinya setiap 100 lapangan kerja pada sektor-sektor ekonomi basis dapat menciptakan lapangan kerja pada sektor-sektor ekonomi non basis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080810101095;
dc.subjectKlasifikasi Wilayah, Pertumbuhan Ekonomien_US
dc.titleANALISIS KLASIFIKASI WILAYAH BERDASARKAN PERTUMBUHAN EKONOMI ANTAR KECAMATAN DAN PENENTUAN SEKTOR PRIORITAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2001-2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record