dc.description.abstract | Masalah kekurangan energi protein (KEP) pada anak-anak terutama balita di
Indonesia merupakan masalah gizi yang sangat kompleks. Menurut Departemen
Kesehatan Republik Indonesia KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau
gangguan penyakit tertentu. Penyakit infeksi yang sering menyertai KEP adalah
diare. Gizi kurang dan infeksi kedua-duanya dapat bersumber dari kemiskinan dan
lingkungan yang tidak sehat dengan sanitasi buruk. Gangguan gizi dan infeksi sering
saling bekerjasama, dan bila bekerja bersama-sama akan memberikan prognosis yang
lebih buruk dibandingkan dengan bila kedua faktor tadi masing-masing bekerja
sendiri-sendiri. Untuk itu mengkaji balita KEP yang mengalami diare menjadi
menarik untuk diteliti. Tujuan penelitian ini mengkaji hubungan kejadian KEP
dengan penyakit infeksi (diare) serta faktor-faktor yang mempengaruhi pada balita.
Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional
Lokasi penelitian di Desa Sambirejo Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek,
Jawa Timur. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling, sejumlah 70
sampel. Analisis statistik dengan menggunakan analisis univariat dan regresi logistik,
pada taraf signifikansi 0,05 dan taraf kepercayaan 95%. Hasil Penelitian: 1). Tidak
terdapat hubungan (p>0,05) antara kejadian KEP dengan penyakit infeksi (diare)
pada balita. 2). Tidak ada pengaruh (p>0,05) kondisi rumah, riwayat imunisasi,
higiene perorangan balita, praktik pemberian kolostrum, ASI eksklusif, MP-ASI,
makanan pra laktal terhadap diare. 3). Tidak ada pengaruh (p>0,05) karakteristik
keluarga (pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, status ibu bekerja), praktik pemberian
kolostrum, ASI eksklusif, MP-ASI, makanan pra laktal, dan diare terhadap KEP.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan sosialisasi
lingkungan rumah yang sehat oleh sanitarian, untuk menjaga kesehatan lingkungan. | en_US |