Show simple item record

dc.contributor.authorARIE ANGGRAINI
dc.date.accessioned2014-01-16T04:40:12Z
dc.date.available2014-01-16T04:40:12Z
dc.date.issued2014-01-16
dc.identifier.nimNIM042210101073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15162
dc.description.abstractTirosinase (EC 1.14.18.1) merupakan enzim utama dalam proses biosintesis melanin yaitu pigmen yang berperan penting dalam menentukan warna kulit. Tirosinase mengkatalisis oksidasi L-tirosin menjadi dopakrom dalam dua tahap berbeda yaitu aktivitas kresolase dan aktivitas katekolase. Tahap pertama atau aktivitas kresolase adalah hidroksilasi L-tirosin menjadi L-dopa dan tahap kedua adalah aktivitas katekolase atau oksidasi L-dopa menjadi dopakuinon. Hambatan terhadap aktivitas tirosinase akan menyebabkan melanin berkurang atau tidak terbentuk sehingga bahan yang dapat menghambat aktivitas tirosinase dapat digunakan sebagai pemutih kulit. Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu senyawa yang dapat menghambat aktivitas tirosinase secara kompetitif melalui aktivitas antioksidan yang akan mengurangi terbentuknya dopakuinon. Dalam rangka pengembangan pemanfaatan bahan alam sebagai bahan pemutih kulit yang aman dan dengan efek samping minimal, maka dilakukan pengujian pengaruh ekstrak buah jeruk (Citrus reticulata) yang mengandung vitamin C sebesar 64,416 mg per 100 gram buah terhadap aktivitas tirosinase. Pengujian aktivitas ekstrak buah jeruk dilakukan secara in vitro dengan metode spektrofotometrik. Kinetika dan pola pengaruh ekstrak buah jeruk ditentukan dengan mengamati nilai absorbsi produk (dopakrom) yang dihasilkan dari reaksi tirosinase dan substrat L-tirosin menggunakan spektrofotometer. Nilai absorbsi digunakan untuk mendapatkan parameter kinetika aktivitas tirosinase yaitu Km dan V . Dari persamaan kurva Lineweaver-Burk aktivitas tirosinase terhadap berbagai konsentrasi L-tirosin, diperoleh harga Km 0,315 mM dan Vmaks 0,027 µmol/menit. Dengan vii maks adanya ekstrak buah jeruk dengan konsentrasi 2,5%; 5%; dan 10% b/v, diperoleh harga Km berturut-turut adalah 0,734; 0,759; dan 6,214 mM dan nilai V berturutturut adalah 0,026; 0,023; 0,052 µmol/menit. Kurva Lineweaver Burk yang dihasilkan ekstrak buah jeruk terhadap kurva reaksi enzimatik tanpa ekstrak buah jeruk menunjukkan bahwa pola pengaruh ekstrak buah jeruk terhadap aktivitas tirosinase adalah hambatan kompetitif. Nilai % inhibisi ekstrak buah jeruk terhadap aktivitas tirosinase menurun dengan meningkatnya konsentrasi L-tirosin dan menunjukkan pola penghambatan kompetitif. Hambatan kompetitif ekstrak buah jeruk terhadap aktivitas tirosinase diduga disebabkan oleh vitamin C. Analisis Probit terhadap hasil penelitian menujukkan bahwa kandungan vitamin C dalam ekstrak buah jeruk yang dapat memberikan % inhibisi sebesar 50 adalah sebesar 0,130 mM. Vitamin C digunakan sebagai pembanding dan penentuan nilai % inhibisi terhadap 0,139 mM vitamin C menghasilkan nilai % inhibisi sebesar 41,67. Hal ini menujukkan bahwa terdapat senyawa lain dalam ekstrak buah jeruk yang dapat meningkatkan pengaruh hambatan aktivitas tirosinase dan senyawa yang diperkirakan turut memberikan pengaruh hambatan aktivitas tirosinase adalah flavonid nobiletin, naringin, dan neohesperidin. Untuk mengetahui senyawa-senyawa dalam ekstrak buah jeruk yang dapat menghambat aktivitas tirosinase, diperlukan penelitian lebih lanjut efek senyawasenyawa hasil isolasi ekstrak buah jeruk terhadap aktivitas tirosinase.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries042210101073;
dc.subjectPENGARUH EKSTRAK BUAH JERUKen_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK BUAH JERUK (Citrus reticulata) TERHADAP AKTIVITAS TIROSINASE (EC 1.14.18.1)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record