dc.description.abstract | Penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum
merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya cabai. Penyakit ini sulit
dikendalikan karena tergolong patogen tular tanah dan mempunyai kisaran inang
yang sangat luas. Berbagai upaya pengendalian telah dilakukan, tetapi penyakit ini
masih menjadi kendala. Oleh karena itu, alternatif pengendalian secara hayati
perlu dipertimbangkan untuk menekan penyakit layu bakteri pada cabai, salah
satunya Bacillus spp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab
penyakit layu pada tanaman cabai, mengetahui efektivitas agens hayati Bacillus
spp. terhadap penyakit layu bakteri R. solanacearum pada cabai.
Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Rumah Kaca Jurusan Hama
Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember dan dilaksanakan
mulai bulan Desember 2006 sampai Mei 2007. Uji antagonisme secara in vitro
dilakukan dengan metode Dual Plating. Pengujian di Rumah kaca menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu
faktor waktu aplikasi (A) dan jenis isolat Bacillus (B), masing-masing perlakuan
diulang sebanyak 3 kali. Data dianalisis menggunakan Sidik Ragam (ANOVA),
jika berbeda nyata kemudian diuji dengan uji Duncan (DMRT) pada taraf 5%.
Parameter yang diamati adalah masa inkubasi, intensitas penyakit (IP).
Hasil penelitian ini adalah diperoleh empat isolat bakteri layu yaitu Rs-2,
Rs-4, Rs-5 dan Rs-10 dengan sifat fisiologis dan biokimia keempat isolat tersebut
identik dengan bakteri R. solanacearum Ras 1. Hasil skrining secara in vitro
dari
30 isolat Bacillus spp., diperoleh 18 isolat yang dapat menghambat bakteri layu,
16 isolat bersifat bakteriostatik dan dua isolat bersifat bakteriosidal yaitu Ba-90
dan Ba-197. Tiga strain Bacillus yang diuji yaitu Ba-53, Ba-67 dan Ba-90
memiliki efektivitas yang sama dalam menekan intensitas penyakit layu bakteri
R. solanacearum di rumah kaca. | en_US |