Show simple item record

dc.contributor.authorRaden Fajar Suharsono Hadi
dc.date.accessioned2014-01-15T06:26:02Z
dc.date.available2014-01-15T06:26:02Z
dc.date.issued2014-01-15
dc.identifier.nimNIM041810401080
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14611
dc.description.abstractDrosophila melanogaster merupakan serangga yang memiliki 4 pasang kromosom sehingga sering digunakan sebagai model penelitian. Banyaknya gen-gen pada lalat ini menyebabkan adanya gen terangkai yang dapat mengalami pindah silang, antara lain gen black (b) dan clot (cl) pada kromosom II. Pindah silang adalah peristiwa pertukaran materi genetik antara kromosom homolog saat gametogenesis. Faktor yang mempengaruhi terjadinya pindah silang antara lain adanya temperatur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap persentase pindah silang antara lokus b dan cl pada kromosom II D. melanogaster Meigen strain black-clot. Penelitian dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember mulai bulan Maret 2008 sampai November 2008. Bahan yang digunakan adalah Drosophila melanogaster starin black-clot dan normal. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan suhu 17 °C ± 1°C, 30 °C ± 1°C, dan sebagai kontrol digunakan suhu 27 °C ± 1°C, masing-masing 10 kali ulangan. Inkubasi dilakukan selama 24 jam. Data didapat dengan cara menghitung jumlah keturunan F2 tipe parental dan rekombinan, kemudian dihitung Nilai Pindah Silang (NPS). Data dianalisis menggunakan Oneway ANOVA dan jika ada beda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil uji ANOVA, temperatur tidak berpengaruh terhadap persentase pindah silang antara lokus b dan cl pada kromosom II D. melanogaster Meigen strain black-clot. Hal ini dapat disebabkan karena letak lokus cl yang jauh vii dari sentromer, daya reproduksi yang rendah, serta suhu yang digunakan kurang optimal dalam meningkatkan NPS. Namun demikian, tampak adanya kecenderungan peningkatan persentase pindah silang akibat perubahan temperatur. Temperatur tinggi akan mempercepat proses homologi dan tahap diploten saat meiosis sehingga memperbesar frekuensi pindah silang. Sedangkan temperatur rendah justru memperpanjang tahap pakiten. Semakin lama tahap pakiten berlangsung maka terbentuknya rekombinasi akan semakin besar. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah perubahan temperatur tidak dapat meningkatkan NPS antar lokus b dan cl secara signifikan namun terdapat kecenderungan kenaikan persentase pindah silang. Temperatur yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat meningkatkan NPS secara signifikan sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut menggunakan suhu yang lebih ekstrim , selain itu kondisi medium lebih diperhatikan lagi serta dilakukan penelitian perbandingan pindah silang antara lokus yang dekat dengan lokus yang jauh dari sentromer.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041810401080;
dc.subjectTemperatur, Persentase Pindah Silang, Lokus b dan cl Pada Kromosom II Drosophila melanogaster meigen strain black-cloten_US
dc.titlePengaruh Temperatur Terhadap Persentase Pindah Silang Antara Lokus b dan cl Pada Kromosom II Drosophila melanogaster meigen strain black-cloten_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record