dc.description.abstract | Dalam pengolahannya, industri karet menggunakan bahan-bahan kimia
sebagai bahan koagulan lateks dan air dalam jumlah yang cukup besar untuk
pencucian tangki-tangki tempat lateks serta untuk proses penggilingan. Dengan
begitu limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut mencapai ±400 m
per hari yang
mengandung komponen karet berupa protein, lipid, karotenoid, dan garam anorganik
serta lateks yang tidak terkoagulasi dan bahan kimia yang ditambahkan selama
pengolahan. Kebun Kendeng Lembu merupakan perkebunan terbaik di Banyuwangi.
Kebun Kendeng Lembu memiliki industri pengolahan karet sheet dengan kapasitas
produksi mencapai 4 ton perhari dan kebutuhan air mencapai 40m
setiap 1 ton
produksi. BOD dan COD merupakan parameter utama untuk menilai kualitas limbah
industri. Selain itu oksigen terlarut juga merupakan parameter limbah yang termasuk
dalam parameter kunci.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh BLH Banyuwangi,
menyebutkan bahwa terjadi kenaikan dari inlet ke bak resapan untuk kadar BOD
sebesar 650 mg/l dan COD sebesar 2083 mg/l. Menurut SK Gub. Jatim No. 45 Tahun
2002 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Usaha Kegiatan Lainnya
kadar maksimal BOD dari limbah karet adalah 100 mg/l, sedangkan kadar COD
adalah 200 mg/l. Sistem pengolahan limbah yang dimiliki industri karet di kebun
Kendeng Lembu adalah 5 kolam pengolahan secara aerasi. Diharapkan akan terjadi
penurunan kadar BOD, COD serta kadar DO yang optimal setelah limbah cair
melewati 5 kolam pengolahan limbah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi karet
serta limbah cair yang dihasilkan di industri karet kebun Kendeng Lembu PTPN XII
Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi dan menganalisis kadar BOD, COD,
dan DO limbah cair industri karet pada kolam pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
kelima pengolahan limbah cair secara aerob di kebun Kendeng Lembu PTPN XII
Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui proses produksi yang
berlangsung pada industri karet di perkebunan Kendeng Lembu PTPN XII
menghasilkan limbah cair dari proses pembersihan tahan 1 dan tahap 2, serta proses
penggilingan termasuk proses peremahan. Kapasitas produksi 1 ton karet
membutuhan air sebanyak 40m
3
, untuk proses pembersihan tahap 1 dan 2
membutuhkan air sebanyak 20,8 m
x
3
dan untuk kebutuhan proses penggilingan
termasuk juga proses peremahan membutuhkan air sebanyak 17,6 m
. Sedangkan
limbah cair yang dihasilkan sesuai dengan banyaknya air yang dibuhkan. Untuk
kebutuhan pengurasan dibutuhkan air sebanyak 1,6 m
3
.
Pengambilan sampel air limbah dilakukan dengan metode grap sampling
tetapi dilakukan 3 kali pengulangan yaitu pukul 11.00, 13.00, dan 15.00. Pada
pengambilan sampel pertama pukul 11.00 diketahui kadar BOD untuk kolam 1 adalah
107.85, kolam 2 adalah 101.86, kolam 3 adalah 99.86, kolam 4 adalah 91.72, dan
kolam 5 adalah 89.59 mg/l. Kadar COD untuk kolam 1 adalah 110, kolam 2 adalah
105, kolam 3 adalah 104, kolam 4 adalah 94, dan kolam 5 adalah 92 mg/l. Kadar DO
untuk kolam 1 adalah 40.73, kolam 2 adalah 53.86, kolam 3 adalah 54.73, kolam 4
adalah 40.86, dan kolam 5 adalah 40.65 mg/l. Pada pengambilan sampel kedua pukul
13.00 diketahui kadar BOD untuk kolam 1 adalah 108.39, kolam 2 adalah 102.38,
kolam 3 adalah 103.18, kolam 4 adalah 95.46, dan kolam 5 adalah 94.92 mg/l. Kadar
COD untuk kolam 1 adalah 114, kolam 2 adalah 109, kolam 3 adalah 109, kolam 4
adalah 97, dan kolam 5 adalah 102 mg/l. Kadar DO untuk kolam 1 adalah 30.13,
kolam 2 adalah 40.16, kolam 3 adalah 39.26, kolam 4 adalah 40.46 dan kolam 5
adalah 40.46mg/l. Pada pengambilan ketiga pukul 15.00 WIB diketahui kadar BOD untuk kolam 1 adalah 102.39, kolam 2 adalah 99.99, kolam 3 adalah 94.92, kolam 4
adalah 91.61, dan kolam 5 adalah 89.60 mg/l. Kadar COD untuk kolam 1 adalah 106,
kolam 2 adalah 101 , kolam 3 adalah 96, kolam 4 adalah 92, dan kolam 5 adalah
93mg/l. Kadar DO untuk kolam 1 adalah 42.59, kolam 2 adalah 40.59, kolam 3
adalah 40.33, kolam 4 adalah 40,19, dan kolam 5 adalah 39.93mg/l.
Kadar BOD dan COD mencapai kadar tertinggi dari ketiga pengambilan
sampel ketika pengambilan sampel kedua yaitu pukul 13.00. Hal ini terjadi karena
pada proses produksi sedang berlangsung proses koagulasi karet dengan penambahan
asam semut atau asam formiat (HCOOH). Asam semut dapat membuat limbah cair
yang dihasilkan bersifat lebih asam, sehingga bakteri aerob dalam kolam pengolahan
limbah tidak dapat bekerja optimum untuk menguraikan air limbah karena tidak
berada pada pH optimumnya, yaitu 6,5 sampai 8. Untuk kadar BOD dan COD dari
semua pengambilan sebagian besar kadarnya fluktuatif, namun dengan sedikit
perbedaan dan tetap terjadi penurunan kadar dari kolam 1 sampai dengan kolam 5. | en_US |