dc.description.abstract | Berbicara merupakan suatu penyampaian maksud (ide, gagasan, isi hati)
seseorang kepada orang lain. Jika siswa sekolah dasar telah mampu menguasai aspek
berbicara maka akan mudah terjadi perpindahan pesan dari suatu sumber ke tempat
lain karena berbicara merupakan proses berkomunikasi secara lisan. Dengan belajar
berbicara siswa belajar berkomunikasi. Penelitian ini dilakukan karena pengamatan
awal di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam aspek berbicara
masih rendah. Hal itu disebabkan siswa belum menguasai faktor-faktor penunjang
keefektifan berbicara. Faktor-faktor tersebut seperti : ketepatan ucapan, pilihan kata,
keberanian, kelancaran, dan penguasaan topik. Permasalahan tersebut terjadi karena
aspek-aspek yang mendukung pembelajaran kurang, seperti : sumber belajar yang
tersedia masih kurang, metode dan teknik pembelajaran yang kurang menyenangkan,
dan interaksi antar siswa dengan siswa dan guru dengan siswa yang kurang terjalin.
Oleh karena, penelitian ini berupaya melihat hasil dengan menggunakan permainan
kreatif untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Peneliti menggunakan
permainan kreatif karena dengan permainan mampu mengatasi kejenuhan siswa
dalam belajar, meningkatkan minat belajar siswa, menciptakan hiburan dan
kesenangan, menciptakan sistem pengajaran yang baik, menarik dan berkualitas serta
meningkatkan kreativitas siswa.
Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : bagaimanakah proses
penerapan pembelajaran dengan menggunakan permainan kreatif yang meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Sumberbulus 03 Jember dan
bagaimanakah hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran dengan
menggunakan permainan kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara
siswa kelas V SDN Sumberbulus 03 Jember.
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: (1) untuk mengkaji dan
memndeskripsikan proses penerapan pembelajaran dengan menggunakan permainan
kreatif yang dapat meningkatkan kemampuan dalam berbicara siswa kelas V SDN
Sumberbulus 03 Ledokombo-Jember dan (2) untuk meningkatkan hasil belajar siswa
setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan permainan kreatif dapat
meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Sumberbulus 03
Ledokombo-Jember.
Pengambilan data dilaksanakan di SD Negeri Sumberbulus 03 mulai 09
Agustus sampai 13 Agustus 2011. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menggunakan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode
wawancara, tes, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.
Pada siklus I, ketuntasan belajar siswa mencapai 37,04% dan pada silkus II
ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 85,18%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Penerapan
pembelajaran dengan menggunakan permainan kreatif di kelas V SDN Sumberbulus
03 Ledokombo-Jember berjalan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan
dan tujuan yang ingin dicapai. (2) Hasil belajar yang dicapai siswa meningkat, hal ini
dapat dilihat dari perolehan presentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar
37,04% pada siklus I dan presentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar
85,18% pada siklus II. Hal ini menunjukan pembelajaran dengan menggunakan
permainan kreatif terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II
sebesar 48,14%.
Saran yang ingin disampaikan peneliti adalah : (1) bagi guru di SDN
Sumberbulus 03 Ledokombo-Jember disarankan dalam menggunakan permainan kreatif pada pembelajaran berbicara, sebaiknya guru menjelaskan dan
mempraktekkan penggunaan permainan kreatif lebih jelas dan mudah dimengerti
siswa agar siswa tidak mengalami kesulitan saat pembelajaran berlangsung, (2) bagi
siswa yang sudah memenuhi standar ketuntasan kemampuan berbicara, disarankan
untuk membiasakan berbicara lebih santai, tenang, dan tidak tegang. Hal ini bertujuan
untuk melancarkan kegiatan berbicara siswa. Siswa yang belum mencapai ketuntasan
hasil belajar, disarankan untuk lebih membiasakan latihan berbicara ke teman-
temanya, orang tua, dan saudara, (3) bagi peneliti lain, yang ingin melakukan
penelitian yang sejenis dengan bahasan yang berbeda, disarankan merencanakan
rencana pembelajaran seoptimal mungkin terutama pada skenario pembelajaran,
pengaturan ruang, dan alokasi waktu. | en_US |