Show simple item record

dc.contributor.authorCAKA CINDERA SARI
dc.date.accessioned2014-01-14T00:30:38Z
dc.date.available2014-01-14T00:30:38Z
dc.date.issued2014-01-14
dc.identifier.nimNIM081610101060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/14255
dc.description.abstractJumlah penduduk di Indonesia semakin lama semakin bertambah, begitu pula dengan mobilitas yang dilakukan juga semakin bertambah. Semakin bertambahnya kendaraan bermotor di Indonesia, semakin bertambah pula resiko kecelakaan lalu lintas. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, cidera yang paling sering terjadi adalah cidera kepala dan leher. Dari seluruh fraktur di daerah wajah, dua pertiga yang sering terjadi adalah fraktur mandibula. Hal ini dikarenakan meskipun mandibula merupakan tulang wajah yang terpadat dan terkuat, bentuk anatomis dan posisi mandibula yang menonjol mengakibatkan tulang ini sering mengalami fraktur mandibula. Mandibula (rahang bawah) adalah tulang wajah yang terbesar dan terkuat, berfungsi sebagai tempat peletakan gigi bawah. Fraktur adalah suatu keadaan dimana tulang retak, pecah, atau patah, baik tulang maupun tulang rawan. Fraktur mandibula adalah putusnya kontinuitas tulang mandibula. Penyebab terbanyak dari fraktur mandibula adalah jejas dari luar dan sebagian kecil dari dalam, yang disebabkan keadaan patologi dari tulang itu sendiri. Berbagai macam jenis fraktur mandibula, yang paling sering terjadi adalah jenis fraktur mandibula berdasarkan lokasi anatomisnya. Fraktur mandibula di bagian kondilus,angulus, body/corpus yang paling sering terjadi. Penelitian ini telah dilakukan di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang pada bulan September 2011. Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif, mengunakan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh kasus fraktur mandibula di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2005-2010 yang ada. Kriteria vii sampel penelitian ini adalah data (sekunder) rekam medis fraktur mandibula RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dari bulan Januari 2005 – Desember 2010, kelompok usia menurut WHO, jenis kelamin pria maupun wanita. Data yang diambil adalah fraktur mandibula berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia berdasarkan WHO, etiologi, dan lokasi anatomisnya. Data hasil penelitian ditabulasi kemudian dihitung presentase fraktur mandibula berdasarkan etiologi, usia, jenis kelamin dan lokasi anatomisnya. Dari hasil perhitungan data, ditentukan prevalensi fraktur mandibula di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, kemudian dibahas secara deskriptif dengan menggunakan table dan grafik. Dari hasi penelitian didapatkan 680 penderita fraktur mandibula, enam ratus delapan puluh bisa dianalisis fraktur mandibula berdasarkan jenis kelamin dan usia, sedangkan hanya 363 penderita fraktur yang bisa dianalisi fraktur mandibula berdasarkan etiologi dan lokasi anatomis. Prevalensi fraktur mandibula berdasarkan usia yang paling banyak dan sering terjadi adalah pada kelompok usia dewasa (18-40 tahun) dengan prosentase 65,15%. Penderita fraktur mandibula lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan yaitu 83,32%. Kecelakaan berkendara merupakan penyebab terbanyak dari fraktur mandibula sebesar 79,88%. Fraktur mandibula paling banyak terjadi pada bagian kondilus dengan prosentase 35,26%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101060;
dc.subjectPASIEN FRAKTUR MANDIBULA, YANG DIRAWAT DI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANGen_US
dc.titlePREVALENSI PASIEN FRAKTUR MANDIBULA YANG DIRAWAT DI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG PADA TAHUN 2005-2010 ( PENELITIAN DESKRIPTIF )en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record