dc.description.abstract | Tanah masam umumnya mempunyai produktivitas rendah, didominasi
oksida Al dan Fe serta daya ikat P yang tinggi sehingga menyebabkan unsur P
dalam tanah kurang tersedia. Efisiensi pemupukan pada tanah masam ini sangat
rendah sehingga sebagian besar P mengendap dan tidak tersedia untuk tanaman.
Pengendapan sebagian besar P pada tanah masam ini menyababkan tingginya
residu pemupukan P. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dan
perubahan P total pemupukan batuan fosfat dengan kombinasi zeolit, asam humik
dan mikroba pelarut fosfat pada tanah masam yang ditanami kedelai.
Penelitian dilakukan di Green House Jurusan Tanah dengan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok dengan 3 faktor yaitu jenis tanah masam, kombinasi
zeolit, asam humik dan mikroba pelarut fosfat serta pemupukan batuan fosfat,
masing-masing perlakuan dikombinasikan dengan 3 kali ulangan. Kedelai yang
digunakan varietas willis, penanamannya dilakukan mulai Agustus sampai
Oktober 2005 dan Oktober sampai November 2005 untuk analisa laboratoium.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai efisiensi didapatkan bahwa efisiensi
pemupukan batuan fosfat dengan kombinasi asam humik, zeolit dan mikroba
pelarut fosfat menunjukkan efisiensi pemupukan P berkisar antara -11.03% -
33.11%. Perlakuan pada tanah Ulisol (Bogor) dengan kombinasi senyawa humik
10%C dan bakteri Pseudomonas putida serta pemupukan batuan fosfat Ciamis
sebesar 0.09 g/pot lebih efisiensi dari perlakuan lain dikarenakan perlakuan
tersebut merupakan kombinasi yang paling kecil tetapi nilai P-tersedia yang
tersisa setelah perlakuan (4.73 ppm) lebih tinggi dari perlakuan lainnya dan
tingkat serapan P relatif rendah tetapi mampu menghasilkan berat kering tanaman
kedelai yang relatif tinggi. Perubahan P total bervariasi antara -112.14 ppm
sampai dengan 109.29 ppm. Perlakuan pada tanah Inceptisol (Bondowoso)
dengan kombinasi senyawa humik 20%C dan bakteri Pseudomonas putida serta
vi
pemupukan batuan fosfat deposit Crismas sebesar 0.33 g/pot nilai perubahan P
total sebesar 109.29 ppm lebih tinggi daripada perlakuan lainnya. Hal ini diduga
adanya fiksasi mineral liat dan pengikatan unsur hara fosfor oleh Al, Fe dan Ca. | en_US |