dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengendalian Hayati Jurusan
Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Waktu
pelaksanaan penelitian dimulai sejak Januari hingga Agustus 2011. Penelitian ini
meneliti empat macam formulasi granular, yaitu formulasi A, B, C, dan D yang
masing-masing menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan
faktor bahan formulasi dan suhu penyimpanan, dimana faktor bahan formulasi
meliputi formulasi A adalah tepung terigu, tepung terigu-wheat germ, dan tepung
wheat germ, sedangkan formulasi B, C, dan D adalah tepung terigu, tepung teriguwheat
germ, tepung wheat germ, dan tepung roti. Faktor kedua adalah suhu
penyimpanan meliputi penyimpanan pada suhu 4oC dan 25oC. Masing-masing
kombinasi perlakuan tersebut diulang sebanyak 4 ulangan. Data hasil pengamatan
jumlah nematoda tiap gram granular yang aktif kembali (pengamatan hari kesatu,
kedua, ketiga, dan ketujuh) pada setiap formulasi (formulasi A, B, C, dan D), diuji
dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada formulasi A, viabilitas
nematoda dapat mencapai satu hari penyimpanan (perlakuan bahan tepung terigu,
suhu penyimpanan 4oC) dan pada formulasi B, viabilitas nematoda mencapai dua
hari penyimpanan (perlakuan tepung wheat germ, suhu penyimpanan 4oC). Pada
formulasi C, hasil terbaik didapatkan pada perlakuan bahan tepung wheat germ
dan suhu penyimpanan 4oC. Sedangkan pada formulasi D, viabilitas NEP terbaik
adalah granular yang menggunakan bahan tepung terigu dan disimpan pada suhu
4oC. Pada formulasi C dan D, viabilitas nematoda entomopatogen telah mencapai
7 hari. | en_US |