dc.description.abstract | Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada pengamatan 72 JSP, ekstrak
tembakau tidak berbeda nyata dengan ekstrak mindi namun berbeda sangat nyata
dengan ekstrak mimba terhadap mortalitas S.litura dengan nilai mortalitas
tembakau 70,00%, mimba 96,66% dan mindi 83,33%. Sedangkan pada
H.armigera, ekstrak tembakau tidak berbeda nyata dengan mimba dan mindi.
Namun ekstrak mimba sangat berbeda nyata dengan mindi, dimana nilai
mortalitas tembakau 83,33%, mimba 93,33% dan mindi 76,66%.
Toksisitas ekstrak daun mimba, mindi dan tembakau dapat dibedakan
berdasarkan mortalitas yang diakibatkan pada serangga sasaran dan nilai LT50.
Dari ketiga bahan tersebut yang bernilai LT50 terkecil sampai tertinggi pada larva
S.litura menggunakan ekstrak mimba selama 21,345 jam, ekstrak tembakau
selama 22,991 dan ekstrak mindi 26,716 jam. Sedangkan, pada larva H.armigera
menggunakan ekstrak tembakau selama 19,376 jam dengan diikuti penggunaan
ekstrak mimba selama 22,475 jam, dan ekstrak mindi selama 28,933 jam.
Ekstrak daun mimba dan mindi dapat membuat ulat mengalami
ketidaknormalan dalam proses metamorphosis serta dapat membuat ulat yang
telah menjadi ngengat tidak dapat menghasilkan telur. Berbeda dengan ekstrak
tembakau yang tidak mempengaruhi proses metamorfosis ulat.
Disimpulkan bahwa dari ketiga bahan yang digunakan, ektrak daun mimba
lebih efektif untuk mengendalikan S.litura sedangkan untuk H.armigera, ekstrak
mimba dan tembakau sama- sama efektif. | en_US |