dc.description.abstract | Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kencong. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random
sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-test.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi,
penilaian unjuk kerja, tes, dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis ttes,
dan menggunakan presentase skor ketrampilan proses sains.
Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa yang menggunakan ketrampilan proses sains dengan model TPS dan
yang menggunakan model konvensional dengan cara menganalisis dari selisih
nilai pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol dengan
menggunakan uji t pada SPSS 16, yaitu Independent Samples Test.. Analisa data
yang digunakan untuk mendeskripsikan ketrampilan proses sains siswa setelah
penerapan model pembelajaran think pair share berdasarkan hasil penilaian
jawaban pada Lembar kerja Siswa (LKS). Aspek ketrampilan proses sains yang
diukur adalah merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variable, mencatat hasil
pengamatan, menganalisis data, dan menyimpulkan. Persentase ketrampilan
proses sains siswa tiap pertemuan berturut-turut adalah 88,02%, 90,28%, dan
89,24%. Sedangkan persentase ketrampilan proses sains siswa secara keseluruhan
adalah 88,56, dan termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
(1) ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa antara menggunakan pendekatan
ketrampilan proses sains dengan model konvensional, (2). Ketrampilan proses
sains siswa dalam pembelajaran fisika setelah menggunakan ketrampilan proses
sains termasuk dalam kategori baik | en_US |