Show simple item record

dc.contributor.authorQoriatul Fitriyah
dc.date.accessioned2013-12-30T01:14:05Z
dc.date.available2013-12-30T01:14:05Z
dc.date.issued2013-12-30
dc.identifier.nimNIM070210101095
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13656
dc.description.abstractPesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi sangat penting artinya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika. Perkembangan teknologi salah satunya dibuktikan dengan lahirnya alat penukar kalor atau yang dinamakan heat exchanger. Semua penukar kalor sebenarnya berfungsi sama yaitu menukarkan energi yang dimiliki oleh suatu °uida atau zat ke °uida atau zat lainnya(Handy,2011:13). Berdasarkan TEMA (Tubular Exchanger Manufacturer Association) jenis penukar kalor dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan pemakaiannya di industri untuk pemakaian dengan kondisi kerja yang berat dan untuk pemakaian umum yang dasar produksinya lebih memperhatikan aspek ekonomi dengan ukuran dan kapasitas pemindahan panas yang kecil. PT. Pupuk Kalimantan Timur, Tbk merupakan perusahaan industri pupuk urea memiliki pabrik urea POPKA(Proyek Optimalisasi Pupuk Kaltim) menggunakan heat exchanger dengan kondisi yang berat. Untuk membuat pupuk urea, dibutuhkan gas CO 2 dan cairan NH . Pada pabrik urea POPKA salah satu heat exchanger yang digunakan adalah jenis intercooler. Intercooler yang digunakan tipenya adalah shell and tube untuk mendinginkan gas CO 2 3 yang keluar dari kompressor untuk masuk ke kompressor berikutnya. Keterbatasan utama dari perhitungan perpindahan panas secara konvensional adalah adanya asumsi heat exchanger bersifat seragam, steady, dan menyeluruh. Hingga kemudian digunakan pemodelan matematika. Pemodelan perpindahan panas pada °uida di heat exchanger bertujuan untuk memprediksi perpindahan panas yang keadaannya bisa disesuaikan dengan keadaan sebenarnya. Dari latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian yang memiliki tujuan untuk menge- tahui model matematika pada perpindahan panas °uida di heat exchanger tipe shell and tube saat proses pendinginan gas CO , untuk mengetahui hasil diskritisasi model perpindahan panas pada proses pendinginan gas CO 2 menggunakan diskritisasi QUICK berupa matriks nxn, dan untuk mengetahui akurasi model matematika perpindahan panas pada heat exchanger tipe shell and tube saat proses pendinginan gas CO 2 2 . Tahapan kegiatan penelitian meliputi, pertama, menentukan model mate- matika pendinginan gas CO . Tahapan ini meliputi studi pustaka dan wawancara tentang cara kerja dan proses pendinginan gas CO 2 kemudian membuat model dengan peninjauan perubahan energi dan momentum dengan menggunakan Metode Volume Hingga. Kedua, menentukan diskritisasi model matematika proses pendinginan gas CO 2 2 . Ketiga, membuat program matematika pendinginan gas CO dengan Matlab untuk mengetahui sebaran panas serta simulasi Fluent untuk mengetahui sebaran panas secara visual. 2 Hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut, pertama, model matematika pendinginan CO T e (¡½ 2 2 gas dengan Metode Volume Hingga adalah: u + ½u) + T w (½ 2 u ¡ ½u) = ¡p + ½(g + Q) + 2¹¢x(1 ¡ ½u) (1) Kedua, hasil Hasil diskritisasi model perpindahan panas pada proses pendinginan gas CO 2 menggunakan diskritisasi QUICK berupa matriks nxn 2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 C D 0 0 0 : : : 0 B C D 0 0 : : : 0 A B C D 0 : : : 0 0 A B C D : : : 0 0 0 A B C : : : 0 : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : C D 0 0 0 : : : 0 B C D 0 0 : : : 0 A B C D 0 : : : 0 0 A B C D : : : 0 0 0 A B C : : : 0 : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : 0 0 0 0 0 : : : C Dengan keterangan sebagai berikut x 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 nxn 2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 T T T T T : : : T 1 2 3 4 5 n 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 = 2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 E E E E E : : : E 1 2 3 4 5 n 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 A merupakan persamaan yang mengandung T(i-2) yaitu: (½ B merupakan persamaan yang mengandung T(i-1) yaitu: (¡½ (½ 2 u ¡ ½u) ¡ 3 4 ¢ ; C merupakan persamaan yang mengandung T(i) yaitu: (¡½ (½ 2 u ¡ ½u) ¡ 3 8 ¢ ; D merupakan persamaan yang mengandung T(i+1) yaitu: (¡½ E merupakan konstanta matriks X yaitu: ¡p + ½(g + Q) + 2¹ 2 u ¡ ½u) ¡ ¡ Ketiga, berdasarkan simulasi perpindahan panas pada proses pendinginan gas CO didapatkan bahwa temperatur awal 423 K kemudian masuk heat exchanger menjadi 419,8252 K dan keluar menjadi 312,2841 K. Persamaan matematika perpindahan panas pada proses pendinginan gas CO 2 sangat baik karena error relatif nya kurang dari 0,01 yaitu sebesar 0,0087.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210101095;
dc.subjectMODEL MATEMATIKA PERTUKARANen_US
dc.titleANALISIS MODEL MATEMATIKA PERTUKARAN PANAS PADA FLUIDA DI HEAT EXCHANGER TIPE SHELL AND TUBE YANG DIGUNAKAN DI PT. PUPUK KALTIM Tbken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record