dc.description.abstract | Pada umumnya, siswa mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai di
perguruan tinggi, menganggap bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran
yang sangat sulit. Masalah tersebut tidak dapat dipungkiri, karena setiap tahunnya
hasil belajar matematika siswa masih tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar
matematika pada setiap tingkatan sekolah dapat disebabkan kurangnya minat siswa
untuk belajar karena terlalu sering menghafal rumus. Disamping itu, apabila guru
memberikan pertanyaan, mereka lebih banyak diam. Siswa cenderung pasif dalam
berpendapat, mengerjakan soal atau tugas dari guru. Guru hanya ceramah di depan
kelas dan setelah itu mereka diminta untuk mengerjakan soal latihan. Selain itu,
setelah pembelajaran selesai guru seringkali memberikan pekerjaan rumah (PR)
sebagai latihan dari soal-soal yang ada di buku paket saja, sehingga membuat siswa
memiliki pengetahuan sebatas yang ada di buku. Berdasarkan hal tersebut, maka akan
dilakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan
menggunakan salah satu model pembelajaran matematika yaitu Missouri
Mathematics Projects (MMP) bernuansa kontekstual pada Kelas VIII SMP.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan
perangkat pembelajaran model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
bernuansa kontekstual pada sub pokok bahasan kubus dan balok untuk siswa kelas
VIII SMP. Selain itu, untuk mengetahui hasil pengembangan perangkat pembelajaran
model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) bernuansa kontekstual
pada sub pokok bahasan kubus dan balok untuk siswa kelas VIII SMP. Subjek uji
vii
coba pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs. Al-Islah Ambulu. Uji coba
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Perangkat pembelajaran Model Missouri Mathematics Project (MMP)
Bernuansa Kontekstual meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
kerja siswa (LKS), buku siswa, dan tes hasil belajar. Proses pengembangan yang
dilakukan meliputi 4 (empat) tahap pengembangan model perancangan pendidikan
dari Thiagarajan yang terdiri dari tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap
pengembangan, dan tahap penyebaran. Pengembangan perangkat pembelajaran
dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek kualitas, yakni aspek kevalidan, aspek
kepraktisan, dan aspek keefektifan. Dari hasil uji kevalidan, perangkat pembelajaran
dengan model pembelajaran MMP bernuansa kontekstual mencapai kriteria kevalidan
dengan koefisien validitas untuk rencana pelaksanaan pembelajaran sebesar 0,91;
koefisien validitas buku siswa sebesar 0,92; koefisien validitas lembar kerja siswa
sebesar 0,93; koefisien validitas tes hasil belajar sebesar 0,86. Kategori validitas
keempat perangkat adalah sangat tinggi. Dari hasil uji kepraktisan, diperoleh bahwa
persentase aktivitas guru pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, berturutturut
adalah
93,75%
dan
97,91%.
Persentase
aktivitas
siswa pada pertemuan pertama
dan pertemuan kedua berturut-turut adalah 87,87% dan 91,92%. Dari analisis tes hasil
belajar diperoleh bahwa 97% siswa mencapai skor lebih dari 70. Dan dari analisis
angket respon siswa diperoleh bahwa lebih dari atau sama dengan 90% siswa
memberikan respon positif terhadap tiap-tiap indikator yang ditanyakan dalam angket
respon siswa, hal ini berarti siswa setuju dengan penerapan model pembelajaran
MMP bernuansa kontekstual. Siswa merasa senang dan berharap bisa diterapkan pada
kegiatan berikutnya. Berdasarkan kriteria kualitas perangkat pembelajaran yang telah
terpenuhi, dihasilkan perangkat pembelajaran model pembelajaran MMP bernuansa
kontekstual pada sub pokok bahasan kubus dan balok untuk siswa sekolah menengah
pertama (SMP) kelas VIII yang layak dan dapat digunakan oleh guru tingkat SMP
untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran
MMP bernuansa kontekstual. | en_US |