Show simple item record

dc.contributor.authorNikita Rahman
dc.date.accessioned2013-12-27T07:26:35Z
dc.date.available2013-12-27T07:26:35Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM060210101133
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13504
dc.description.abstractPelaksanaan pembelajaran oleh guru pada umumnya masih mendominasi sehingga siswa hanya menerima materi pelajaran secara pasif. Oleh sebab itu, pendidikan saat ini hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan kemampuan para guru dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk menghadapi permasalahan dalam bidang pendidikan. Salah satu bentuk pengembangan pembelajaran matematika yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif adalah strategi pembelajaran think talk write (TTW). Dalam strategi pembelajaran think talk write (TTW), terdapat tiga tahapan yaitu: think (berpikir), talk (berdiskusi), dan write (menulis). Dalam pembelajaran ini dibentuk kelompok kecil terdiri dari lima orang anggota dalam satu kelompok yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Penyempurnaan dan perbaikan pembelajaran matematika juga diiringi dengan sistem penilaian (assessment). Adapun bentuk penilaian yang cocok dan direkomendasikan untuk menilai kemampuan yang ingin dicapai adalah penilaian autentik (authentic assessment). Permasalahan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah bagaimana strategi pembelajaran think talk write (TTW) disertai authentic assessment?, bagaimana aktivitas siswa?, dan berapa persentase ketuntasan belajar siswa?, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran think talk write (TTW) yang disertai penerapan authentic assessment, untuk mengetahui aktivitas siswa, dan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa. x Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Tanggul Jember tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 40 siswa dengan rincian 24 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dokumentasi dan pemberian tugas. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 17 Januari 2012 hingga 27 Januari 2012. Pelaksanaan siklus I sebanyak 2 kali pembelajaran dan siklus II sebanyak 2 kali pembelajaran. Pelaksanaan siklus I dan II tidak jauh berbeda. Hal itu karena pada siklus I ketuntasan belajar siswa mampu mencapai 92,5% dan pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan yang nantinya mampu menunjang ketuntasan belajar siswa. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berupa hasil observasi aktivitas siswa dan guru sedangkan data kuantitatif berupa nilai dari penilaian portofolio (LKPD, PR), tes akhir siklus (kuis), juga data numerik dari observasi aktivitas siswa. Hasil yang diperoleh dari pembelajaran yang telah dilakukan menunjukkan aktivitas individu dan kelompok cenderung mengalami peningkatan, namun ada pula yang mengalami penurunan di setiap pembelajaran. Selama empat kali pembelajaran, aktivitas individu maupun kelompok dinilai sebanyak empat kali. Persentase aktivitas mengenai keberadaan siswa dalam kegiatan kelompok dalam setiap pembelajaran yaitu 91,88%; 88,75%; 92,50%; 91,88%. Peningkatan persentase keberadaan siswa dalam kegiatan kelompok mengalami peningkatan pada pembelajaran 3, namun terjadi penurunan pada pembelajaran 2 dan 4. Penurunan ini dikarenakan mereka bosan dengan anggota kelompoknya dan ingin berada dalam kelompok yang baru. Persentase aktivitas perhatian pada pelajaran dalam setiap pembelajaran yaitu 85%; 90%; 85,63; 84,38%. Penurunan terjadi karena guru kurang tegas untuk memberi hukuman bagi siswa yang bercanda dengan temannya. Persentase aktivitas mengenai bekerja dalam kelompok dalam setiap pembelajaran adalah 85,63%; 85%; 83,75,63;83,13%. Penurunan persentase aktivitas mengenai bekerja dalam kelompok mengalami penurunan pada setiap pembelajaran, namun relatif kecil dan masih termasuk dalam kriteria aktif. Persentase aktivitas mengenai keseriusan siswa dalam mengerjakan LKS di setiap pembelajaran adalah 70%; 78,75%; 82,5%; 90%. xi Peningkatan terjadi di setiap pembelajaran karena siswa sudah mulai serius dan cukup mampu mengerjakan LKS, Persentase aktivitas kelompok juga cenderung mengalami peningkatan pada kriteria antusiasme kelompok dan kerjasama antar anggota, namun mengalami penurunan pada kriteria keseriusan. Persentase antusiasme kelompok dalam diskusi kelompok berturut-turut selama empat kali pembelajaran yaitu 79,17%; 79,17%; 79,17%; 83,33%. Persentase antusiasme kelompok cenderung stabil dalam setiap pembelajaran, hanya pada pembelajaran keempat yang terlihat meningkat. Persentase keseriusan kelompok dalam diskusi kelompok berturut-turut selama empat kali pembelajaran yaitu 83,33%; 87,5%; 83.33%; 79,17%. Persentase kerjasama antar anggota kelompok selama empat kali pembelajaran yaitu 70,83%; 75%; 83,33%; 83,33%. Persentase kedisiplinan dalam setiap pembelajaran adalah 91,67%; 87,5%; 79,17%; 83,33%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210101133;
dc.subjectThink-Talk-Writeen_US
dc.titlePenerapan Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) dengan Authentic Assessment untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Sub-Pokok Bahasan Logika Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanggul Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record