dc.description.abstract | Undang-undang no.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyatakan
bahwa untuk mendukung pengelolaan sumber daya air diperlukan sistem informasi
mengenai sumber daya air yang meliputi informasi hidrologi, hidrometeorologi, dan
hidrogeologi wilayah sungai pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
Salah satu bentuk informasi yang diperlukan adalah data aliran. Dimana data ini
digunakan untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah Daerah Aliran
Sungai (DAS). Mengingat begitu kompleksnya ekosistem DAS maka model hujanaliran
dapat dijadikan sebuah alat bantu untuk memonitor dan mengevaluasi neraca
air suatu kawasan melalui pendekatan potensi sumberdaya air permukaan yang ada.
Pada penelitian ini menggunakan
Arc View Soil and Water Assessment Tool
(AVSWAT ) sebagai model hujan-aliran dengan lokasi studi di DAS Pacal. AVSWAT
membutuhkan data klimatologi dan juga peta tataguna lahan yang di
overlay dengan
peta jenis tanah.
AVSWAT membagi DAS Pacal menjadi 47 subDAS dengan titik
outlet di Waduk Pacal. AVSWAT akan menyusun Hydrology Respon Unit (HRU)
dari masing-masing subDAS. HRU berfungsi untuk menjelaskan luasan distribusi
penutup lahan dan jenis tanah yang terdapat dalam tiap subDAS. Proses
evapotranspirasi maupun limpasan diperhitungkan dalam tiap HRU secara terpisah.
Hal ini akan meningkatkan tingkat akurasi dalam proses pemodelan DAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
AVSWAT mencapai tingkat keandalan
model yang cukup akurat yaitu
Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) sebesar 0,62 dan
Coefficient OF determinant (R²) 0,70 pada tahap kalibrasi (2006 ) , sedangkan pada
tahap validasi didapatkan
NSE sebesar 0,57 dan R² 0,65 (2007-2009). | en_US |