dc.description.abstract | Berdasarkan kurikulum yang diterapkan saat ini yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran di kelas diharapkan dapat mengaktifkan dan mengembangkan nalar siswa
dalam belajar matematika. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan
pembelajaran berstandar NCTM untuk mengaktifkan dan mengembangkan nalar siswa
melalui empat komponen NCTM yaitu tugas, wacana, lingkungan, dan analisis.
Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang memungkinkan siswa
dan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran (Hobri, 2010: 31). Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk
perangkat pembelajaran berstandar NCTM pada materi trigonometri berupa silabus,
RPP, LKS, THB, dan Buku Siswa serta mengetahui kelayakan dan hasil uji coba
perangkat pembelajaran tersebut.
Model pengembangan perangkat yang digunakan beracuan pada model
Thiagarajan dimulai dengan menetapkan kebutuhan pembelajaran, yaitu telaah
karakteristik siswa, konsep yang akan diajarkan, tugas belajar yang akan diberikan, dan
tujuan pembelajaran. Proses pengembangan dilanjutkan dengan merancang prototipe
(Draft I) perangkat pembelajaran yang dimulai dengan merancang alat evaluasi dan
memilih media serta format pembelajaran. Proses pengembangan selanjutnya adalah
validasi serta uji coba perangkat pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian dan
validasi, perangkat pembelajaran direvisi dan hasilnya disebut Draft II yang layak
untuk diujicobakan. Hasil uji coba digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki
kualitas perangkat pembelajaran dan hasilnya disebut draft III (produk).
viii
Dari hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validitas silabus,
RPP, LKS, THB, dan Buku Siswa berturut-turut adalah 0,83; 0,89; 0,87; 0,87; dan
0,84. Perangkat tersebut dikatakan valid atau layak karena skor atau koefisien
validitasnya lebih dari 0,60 yang berarti koefisien validitas tinggi atau sangat tinggi.
Hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan
pertama sampai pertemuan keempat, berturut-turut adalah 88,89%, 87,04%, 92,59%,
dan 98,15%. Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi
kriteria kepraktisan.
Tingkat efektifitas perangkat pembelajaran diperoleh dari rekapitulasi hasil
persentase aktivitas siswa, angket respon siswa, dan Tes Hasil Belajar. Dari hasil
aktivitas siswa, diperoleh persentase 9 aktivitas siswa selama pembelajaran pada
pertemuan pertama sampai pertemuan keempat adalah antara 10% – 20%, maka dapat
disimpulkan bahwa aktivitas siswa yang diamati selama pembelajaran dikatakan baik.
Sedangkan dari analisis angket yang telah diisi oleh 36 siswa diperoleh bahwa ˃ 80%
siswa menunjukkan respon/hasil positif terhadap pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran berstandar NCTM. Berdasarkan hasil analisis validitas butir soal
THB, keseluruhan perangkat THB dikatakan valid atau dapat mengukur dengan tepat
tujuan pembelajaran yang diterapkan. Hasil analisis reliabilitas THB diperoleh nilai
= 0,98 dengan kategori “sangat tinggi”. Dengan demikian, instrumen THB tersebut
dapat dikatakan reliabel artinya memiliki keajegan yang sangat tinggi untuk digunakan
sebagai alat penilaian hasil belajar siswa. Hasil analisis nilai THB terhadap 36 siswa di
kelas X – 6, 91,67% siswa (33 siswa) mendapat nilai di atas 60 dan hanya 8,33% siswa
(3 siswa) mendapat nilai di bawah 60. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dapat
memahami materi yang telah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
berstandar NCTM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berstandar NCTM materi trigonometri ini dikatakan baik karena telah memenuhi
standar rata-rata ketuntasan hasil belajar dan perangkat pembelajaran yang
dikembangkan dapat dikatakan valid, efektif, dan efisien. | en_US |