Show simple item record

dc.contributor.authorIvadatul Umami
dc.date.accessioned2013-12-27T03:23:52Z
dc.date.available2013-12-27T03:23:52Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM080210193037
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13332
dc.description.abstractJamur tiram putih merupakan jamur yang sudah dikenal luas orang Indonesia. Jamur tiram putih merupakan jamur kayu yang memiliki citarasa dan tekstur yang spesifik, juga mengandung asam amino yang cukup lengkap. Perbedaan sumber bahan organik akan memberikan pengaruh terhadap media tanam jamur karena komposisi bahan organik tersebut berbeda-beda (Pasaribu, 2002). Menurut Fadillah (2010), media atau substrat yang digunakan sebagai media tumbuh jamur tiram adalah serbuk kayu albasia (sengon). Kualitas baglog yang hanya menggunakan serbuk kayu sengon akan lebih cepat rapuh, selain itu bobot jamur yang dihasilkan oleh serbuk kayu sengon juga ringan bila dibandingkan dengan jenis media tanam lain. Seiring dengan laju perkembangan zaman Jamur tiram mulai dilirik untuk dibudidayakan secara besarbesaran dengan metode yang lebih canggih, yakni tidak mengandalkan batang pohon yang dinilai tidak efeisien melainkan menggunakan hasil rekayasa teknologi modern dengan memanfaatkan bahan media tanam dari serbuk kayu (gergajian), serbuk eceng gondok, dan ampas tebu. Pertumbuhan jamur memerlukan nutrisi dan zat hara untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur hara dapat diperoleh dari pemberian serbuk eceng gondok dan ampas tebu yang diaplikasikan pada media tanam. Ampas tebu memiliki banyak kandungan yang sangat dibutuhkan oleh jamur tiram, sebagian besar mengandung lignoselulosa, air 42-47%, gula rata-rata 6,3%, dan serat rata-rata 47,7 %, sedangkan eceng gondok emiliki kandungan unsur hara N, P, dan K yang cukup tinggi, yaitu (Nitrogen 2,32%, Posphor 0,24%, dan Kalium 1,95%). Tujuan dari penelitian ini adalah menguji serbuk serbuk eceng gondok dan ampas tebu terhadap produksi dan kandungan gizi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) kemudian menerapkannya dalam buku nonteks. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Perlakuan pertama sebagai perlakuan kontrol terdiri atas 68,5% serbuk gergaji, 30% bekatul, 1,5% kapur; perlakuan kedua terdiri atas 78,5% serbuk 8 gergaji, 20% serbuk eceng gondok, 1,5% kapur dan 0% bekatul, dan perlakuan ketiga terdiri atas 78,5% serbuk gergaji, 20% ampas tebu, 1,5% kapur dan 0% bekatul. Penelitian ini menggunakan analisis data ANOVA dengan uji Univariate dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara efek eceng gondok dan ampas tebu pada semua variabel pengamatan. Medium P (media tanam dengan penambahan 20% Ampas tebu) memberikan pengaruh terhadap produksi jamur tiram putih dengan berat basah rata-rata 0,20 kg, jumlah tubuh buah ratarata13,19 buah, tinggi rata-rata 4,92 cm, dan lebar diameter tudung buah rata-rata 6,04 crn. Sedangkan jamur tiram putih yang memiliki kualitas gizi yang baik adalah jamur tiram yang mengandung protein dan karbohidrat tinggi, namun rendah lemak terdapat pada medium medium serbuk gergaji/kontrol. Sehingga jenis medium yang menghasilkan jamur tiram putih dengan kandungan gizi paling tinggi adalah medium serbuk gergaji/kontrol dengan kadar protein, lemak dan karbohidrat sebesar 5,18%, 0,30%, dan 3,94%. Uji validasi yang telah dilakukan pada buku yang berjudul "Meningkatkan Kandungan Gizi dan Produksi Jamur Tiram Putih dengan Eceng Gondok dan Ampas Tebu” dinyatakan layak untuk digunakan sebagai buku pengayaan keterampilan berdasarkan kriteria-kriteria penilaian buku nonteks.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210193037;
dc.subjectPengaruh Serbuk Eceng Gondoken_US
dc.titlePengaruh Serbuk Eceng Gondok dan Ampas Tebu terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Nilai Gizi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) (sebagai Buku Nonteks Budidaya Jamur Tiram Putih)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record