Show simple item record

dc.contributor.authorNikita Ayu Rulinda
dc.date.accessioned2013-12-27T03:21:48Z
dc.date.available2013-12-27T03:21:48Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM080910101017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13331
dc.description.abstractInstitut Nobel Norwegia merupakan salah satu lembaga dunia yang memfokuskan kegiatannya dalam hal terciptanya perdamaian dunia. Dalam hal ini institut Nobel Norwegia mengambil tindakan dan peranan dalam pemberian penghargaan perdamaian kepada tokoh maupun organisasi dunia yang berkonstribusi dalam terciptanya perdamaian dunia. Dalam karya ilmiahnya ini penulis akan memfokuskan bahasannya terkait keputusan pemenang penghargaan nobel perdamaian 2011. Salah satunya penulis menyoroti pada jumlah pemenang penghargaan nobel perdamaian tahun 2011 lalu yang diberikan kepada tiga tokoh wanita sekaligus. Ini merupakan hal yang jarang terjadi, karena biasanya pemenang penghargaan nobel bersifat pemenang tunggal. Ketiga pemenang penghargaan perdamaian tahun 2011 ini antaralain Ellen Johnson-Sirleaf, Leyman Gbowee, dan Tawakkul Karman. Diantara ketiga pemenang tadi, penulis hanya akan memfokuskan bahasannya kepada Tawakkul Karman saja. Karena kompleksitas serta nilai historisnya yang dianggap lebih menarik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dibalik pemberian penghargaan Nobel Perdamaian kepada Tawakkul Karman. Adapun metode penelitian yang diterapkan dalam karya ilmiah ini ialah metode penelitian kualitatif. Metode ini merujuk pada pemaparan variablevaribael khusus yang kemudian ditarik kesimpulan dari seluruh penelitian yang dilakukan (bersifat eksplanasi dan intepretasi induktif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan dibalik pemberian penghargaan nobel perdamaian tahun 2011 kepada Tawakkul Karman didasari oleh kepentingan politik negara Norwegia. Kepentingan politik yang dimaksud berupa manifestasi dari diplomasi publik Norwegia mengenai promosi misi perdamaian dan kesetaraan gender, khususnya berkenaan dengan pengikutsertaan peranan wanita di dalam proses politik dan perdamaian itu sendiri. Dalam hal ini institut nobel Norwegia dipandang sebagai salah satu instrumen diplomasi publik Norwegia. Disamping itu terdapa pula unsur politis lainnya, yakni kepentingan pihak PBB dan Amerika Serikat untuk terlibat langsung dan mengintervensi konflik antara Pemerintahan Yaman yang baru dengan jaringan teroris Al-Qaedah yang mendiami wilayah Yaman Selatan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910101017;
dc.subjectinstitut Nobelen_US
dc.titlePEMBERIAN NOBEL PERDAMAIAN TAHUN 2011 KEPADA TAWAKKUL KARMAN AKTIVIS PEREMPUAN YAMANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record