dc.description.abstract | Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading
and Composition) berbantuan LKS merupakan model pembelajaran kelompok yang
mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya
menjadi bagian-bagian yang penting, setiap kelompok bertanggung jawab terhadap
tugas saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep. Model
pembelajaran ini dibantu dengan media berupa LKS yang berfungi sebagai petunjuk
berisi langkah-langkah penyelesaian tugas sehingga dapat membantu siswa
memperoleh pengalaman secara langsung yaitu berupa kegiatan percobaan sehingga
setiap siswa aktif terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) berbantuan LKS digunakan untuk mengatasi masalah di SMP Negeri
14 Jember yang terjadi pada siswa kelas VIII D yang kurang memperhatikan
penjelasan guru karena menjelaskan dengan metode ceramah yang monoton dan
membosankan, selain itu juga kurangnya minat baca siswa sehingga nilai hasil belajar
siswa rendah. Hasil rata-rata motivasi belajar siswa dari semua aspek pada
pembelajaran sebelumnya sebesar 20,73 masuk kategori cukup baik, namun kategori
ini masih belum optimal sehingga hasil belajar siswa juga belum optimal.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII D SMP Negeri 14
Jember tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
vii
refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode
wawancara, metode tes, metode angket, dan metode dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Composition) berbantuan LKS dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa
dapat diketahui dari hasil angket motivasi ARCS yang diberikan sebelum
dilaksanakannya siklus I dan sesudah siklus II. Hasil persentase motivasi pra siklus I
pada aspek attention sebesar 58,94%, aspek relevance sebesar 57,2%, aspek
confidence sebesar 70,78%, dan aspek satisfaction sebesar 72,18%. Hasil persentase
motivasi pasca siklus II pada aspek attention meningkat sebesar 13,09% dari 58,94%
menjadi 72,03%, aspek relevance meningkat sebesar 17,36% dari 57,2% menjadi
74,56%, aspek confidence meningkat sebesar 9,87% dari 70,78% menjadi 80,65%,
dan aspek satisfaction meningkat sebesar 14,13% dari 72,18% menjadi 78,87%. Hasil
rata-rata capaian motivasi belajar siswa pada semua aspek ARCS pasca siklus II
sebesar 25,08 sehingga mengalami peningkatan sebesar 4,35 dari 29,73 pada pra
siklus.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari kognitif dan psikomotor.
Nilai kognitif diambil dari nilai pos tes dan tes di setiap akhir siklus sedangkan
psikomotor dinilai dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
berbantuan LKS. Ranah psikomotor meningkat 13,4% dari 75,7% menjadi 89,1%.
Ranah kognitif dilihat dari hasil tes siklus I dan siklus II. Hasil tes pada akhir siklus I
sebanyak 21 siswa tuntas dan 16 siswa belum tuntas, sehingga ketuntasan klasikal
pada siklus I sebesar 56,8%. Hasil tes pada akhir siklus II sebanyak 30 siswa tuntas
dan 7 siswa belum tuntas, sehingga ketuntasan klasikal pada siklus II sebesar 81%.
Peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 24,2%. Hasil penelitian ini
menunujukkan bahwa model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading
and Composition) berbantuan LKS dapat digunakan sebagai alternatif dalam
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. | en_US |