Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Roby Pramono
dc.date.accessioned2013-12-27T02:43:21Z
dc.date.available2013-12-27T02:43:21Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM080210101062
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13252
dc.description.abstractAktivitas dan hasil belajar siswa menjadi suatu tolak ukur keberhasilan pembelajaran di kelas. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas VII-D SMP Negeri 2 Arjasa, diketahui bahwa permasalahan yang terjadi di kelas yaitu minat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran kurang. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Sebagian besar siswa masih belum memenuhi ketuntasan hasil belajar minimal. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh dikarenakan siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal cerita yang diberikan guru sebagai materi ulangan. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan penerapan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian adalah: Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus mengacu pada model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart , masing-masing terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian kelas VII-D di SMP viii Negeri 2 Arjasa dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2012 – 1 November 2012. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh pada penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa, ketuntasan hasil belajar, dan hasil wawancara. Penerapan pembelajaran CIRC berbasis pemecahan masalah model Polya pada subpokok bahasan operasi hitung pecahan terlaksana dengan baik dan efektif. Pada Siklus I, persentase aktivitas guru pada pembelajaran pertama 76,9% dan 87,25% pada pembelajaran kedua. Sedang persentase aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat meningkat dari 62,5% menjadi 79,17%; bekerja sama meningkat dari 79,16% menjadi 85,83%; memahami masalah meningkat dari 76,67% menjadi 87,5%; menyusun rencana meningkat dari 55,83% menjadi 71,67%; melaksanakan rencana 89,17% menurun menjadi 86,67%; memeriksa ulang jawaban meningkat dari 57,5% menjadi 62,5%, dan presentasi kelompok 37,5% menurun menjadi 36,67%. Sedang ditinjau dari hasil belajar siswa, ketuntasan belajar secara klasikal pada Siklus I yaitu 72,5%. Pada Siklus II, aktivitas guru dalam pembelajaran dikategorikan baik dengan persentase 94,87%. Aktivitas siswa meningkat dibandingkan pembelajaran pada Siklus I. Persentase aktivitas mengemukakan pendapat 81,67%; bekerja sama 86,67%; memahami masalah 88,33%; menyusun rencana 75%; melaksanakan rencana 87,5%; memeriksa ulang jawaban 70%, dan presentasi kelompok 41,67%. Ketuntasan belajar secara klasikal pada Siklus II yaitu 82,5%. Secara keseluruhan ditinjau dari persentase aktivitas siswa dan guru, pembelajaran dengan model CIRC berbasis pemecahan masalah model Polya dilaksanakan dengan baik walaupun masih terdapat kekur angan dalam penerapannya. Penelitian ini juga dikategorikan berhasil ditinjau dari peningkatan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210101062;
dc.subjectCooperative Integrated Reading and Compositionen_US
dc.titlePenerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Berbasis Pemecahan Masalah Model Polya untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Subpokok Bahasan Operasi Hitung Pecahan di Kelas VII-D SMP Negeri 2 Arjasa Tahun Ajaran 2012/2013en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record