dc.description.abstract | Aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi suatu tolak ukur keberhasilan
pembelajaran di kelas. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru bidang
studi matematika kelas VII-D SMP Negeri 2 Arjasa, diketahui bahwa
permasalahan yang terjadi di kelas yaitu minat dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran kurang. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh
siswa. Sebagian besar siswa masih belum memenuhi ketuntasan hasil belajar
minimal. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh dikarenakan siswa masih
kesulitan dalam mengerjakan soal cerita yang diberikan guru sebagai materi
ulangan. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan penerapan model
pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa. Tujuan penelitian adalah:
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus mengacu pada model penelitian
tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart , masing-masing
terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Jenis penelitian
adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian kelas VII-D di SMP
viii
Negeri 2 Arjasa dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2012 – 1 November 2012. Metode
pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara dan
dokumentasi. Data yang diperoleh pada penelitian dianalisis secara deskriptif
kualitatif meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa, ketuntasan hasil belajar, dan
hasil wawancara.
Penerapan pembelajaran CIRC berbasis pemecahan masalah model Polya
pada subpokok bahasan operasi hitung pecahan terlaksana dengan baik dan
efektif. Pada Siklus I, persentase aktivitas guru pada pembelajaran pertama 76,9%
dan 87,25% pada pembelajaran kedua. Sedang persentase aktivitas siswa dalam
mengemukakan pendapat meningkat dari 62,5% menjadi 79,17%; bekerja sama
meningkat dari 79,16% menjadi 85,83%; memahami masalah meningkat dari
76,67% menjadi 87,5%; menyusun rencana meningkat dari 55,83% menjadi
71,67%; melaksanakan rencana 89,17% menurun menjadi 86,67%; memeriksa
ulang jawaban meningkat dari 57,5% menjadi 62,5%, dan presentasi kelompok
37,5% menurun menjadi 36,67%. Sedang ditinjau dari hasil belajar siswa,
ketuntasan belajar secara klasikal pada Siklus I yaitu 72,5%.
Pada Siklus II, aktivitas guru dalam pembelajaran dikategorikan baik
dengan persentase 94,87%. Aktivitas siswa meningkat dibandingkan pembelajaran
pada Siklus I. Persentase aktivitas mengemukakan pendapat 81,67%; bekerja
sama 86,67%; memahami masalah 88,33%; menyusun rencana 75%;
melaksanakan rencana 87,5%; memeriksa ulang jawaban 70%, dan presentasi
kelompok 41,67%. Ketuntasan belajar secara klasikal pada Siklus II yaitu 82,5%.
Secara keseluruhan ditinjau dari persentase aktivitas siswa dan guru,
pembelajaran dengan model CIRC berbasis pemecahan masalah model Polya
dilaksanakan dengan baik walaupun masih terdapat kekur angan dalam
penerapannya. Penelitian ini juga dikategorikan berhasil ditinjau dari peningkatan
aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II. | en_US |