dc.description.abstract | Penggunaan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan mata pelajaran
serta materi yang hendak disampaikan. Dalam pembelajaran sains, siswa akan lebih
mengusai pelajaran apabila siswa memperoleh serta mencari tahu sendiri tentang
konsep tersebut. Salah satu strategi yang pembelajaran yang dapat membantu siswa
untuk memperoleh suatu konsep dengan dibantu pertanyaan – pertanyaan dari guru
adalah SPPKB. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB)
merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir
siswa (Sanjaya, 2011:225).
Synergetic teaching merupakan salah satu strategi yang digunakan dalam
active learning. Hisyam (2004) dalam Rismen (2010) menyatakan bahwa synergetic
teaching merupakan strategi yang menggabungkan dua cara belajar yang berbeda.
Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi hasil belajar
dari materi yang sama dengan cara yang berbeda dan membandingkan catatan
mereka. Synergetic teaching menurut sibelman (2009:113) memungkinkan para
peserta didik yang telah mempunyai pengalaman – pengalaman berbeda mempelajari
materi yang sama untuk membandingkan catatan – catatan.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui seberapa besar efektifitas SPPKB
menggunakan synergetic teaching untuk meningkatkan hasil belajar siswa; (2)
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas perlakuan SPPKB menggunakan
synergetic teaching dengan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional; (3)
mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan SPPKB menggunakan synergetic
teaching.
vii
Subjek penelitian adalah adalah siswa kelas 8C dan 8D SMP Negeri 10
Jember. Kelas 8D adalah kelas eksperimen dengan penerapan strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir menggunakan synergetic teaching sedangkan kelas
8C adalah kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Nopember - Desember semester ganjil tahun ajaran
2012/2013. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi,
observasi, tes, dan wawancara. Adapun parameter yang diukur adalah aktivitas dan
hasil belajar siswa. Aktivitas siswa yang diamati dalam kegiatan pembelajaran
diantaranya: (1) memberi pertanyaan; (2) menjawab pertanyaan; (3) aktif selama
melakukan diskusi; (4) mengerjakan LKS; (5) memperhatikan penjelasan guru,
sedangkan hasil belajar diwujudkan dalam bentuk nilai pre-test dan post-test. Metode
analisis data yang digunakan adalah Analisis Kovarian (Anakova).
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar
siswa yang signifikan di kelas eksperimen (8D). Secara klasikal, keaktifan siswa
kelas eksperimen memiliki rata - rata yang lebih tinggi, yaitu sebesar 79,69% jika
dibandingkan dengan rata - rata kelas kontrol, yaitu sebesar 52,65%. Selanjutnya,
hasil analisis menggunakan Indipendent sample t-test terhadap nilai aktivitas siswa,
diketahui bahwa nila aktivitas yang diperoleh siswa signifikansi (P) untuk kedua
kelas adalah 0,000. P < 0,05 sehingga H
ditolak atau dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir menggunakan
synergetic teaching terhadap aktivitas belajar siswa.
viii
0
Hasil belajar kognitif yang diperoleh dalam penelitian ini, secara klasikal rata -
rata nilai pre-test dan post-test antara siswa kelas eksperimen lebih tinggi, yaitu
sebesar 84,69% daripada siswa kelas kontrol, yaitu sebesar 72,12%. Selanjutnya,
hasil analisis terhadap nilai pre-test dan post-test, diketahui bahwa nilai signifikansi
(P) untuk kedua kelas adalah 0,048. P < 0,05 sehingga H
ditolak atau dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir (SPPKB) menggunakan synergetic teaching terhadap aspek kognitif. | en_US |