dc.description.abstract | Rendahnya aktivitas siswa berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa,
sehingga masih banyak siswa yang belum memenuhi Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yang ditetapkan sekolah dan harus remidi. Kelas VIII-I SMP Negeri 1 Jember
termasuk kelas yang memiliki kemampuan siswa heterogen dan hasil belajar yang
rendah jika dibandingkan dengan kelas VIII yang lain. Keaktivan siswa dalam proses
belajar di kelas ini juga masih kurang, sehingga diperlukan upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan cara
mengaktivkan siswa. SMP Negeri 1 Jember merupakan salah satu SMP favorit di
kota Jember, sebagian besar siswanya mempunyai kemampuan di atas rata-rata jika
dibandingkan dengan SMP-SMP lain. Oleh karena itu, siswa-siswa di SMP Negeri 1
Jember cenderung bersikap individual. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Dalam pembelajaran matematika, sistem penilaian yang digunakan selama ini
masih menggunakan satu metode pengujian, yaitu tes yang hanya mengukur ingatan
siswa terhadap informasi-informasi aktual saja. Hal ini didukung oleh hasil
wawancara dengan guru bidang studi matematika, penilaian di kelas VIII-I SMP
Negeri 1 Jember selama ini hanya berdasarkan hasil tes saja. Dengan demikian,
penilaian harus terintegrasi dalam proses pembelajaran, bukan semata-mata pada
hasil pembelajaran. Penilaian yang sesuai dengan hal tersebut adalah authentic
assessment. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
proses penerapan pembelajaran, serta untuk mengetahui hasil belajar dan aktivitas
siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan authentic
assessment pada materi luas permukaan prisma dan limas siswa kelas VIII-I SMP
Negeri 1 Jember semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, wawancara, dan
dokumentasi. Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 6 Februari sampai 20
April 2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-I SMP Negeri 1 Jember
yang berjumlah 38 siswa.
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat aktif dan antusias. Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisa rata-rata persentase aktivitas individu, aktivitas
kelompok dan penilaian teman sendiri. Semua komponen penilaian afektif dan
kognitif pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan authentic assessment
pada materi luas permukaan prisma dan limas dapat meningkatkan hasil dan aktivitas
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa rata-rata nilai akhir siswa pada
siklus I sebesar 74,68 dan rata-rata nilai akhir siswa pada siklus II sebesar 80,76.
Pembelajaran ini juga telah mencapai ketuntasan klasikal sebesar 76,32%.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diberikan saran
yaitu.
Dalam pembelajaran matematika, sistem penilaian yang digunakan selama ini
masih menggunakan satu metode pengujian, yaitu tes yang hanya mengukur ingatan
siswa terhadap informasi-informasi aktual saja. Hal ini didukung oleh hasil
wawancara dengan guru bidang studi matematika, penilaian di kelas VIII-I SMP
Negeri 1 Jember selama ini hanya berdasarkan hasil tes saja. Dengan demikian,
penilaian harus terintegrasi dalam proses pembelajaran, bukan semata-mata pada
hasil pembelajaran. Penilaian yang sesuai dengan hal tersebut adalah authentic
assessment. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
proses penerapan pembelajaran, serta untuk mengetahui hasil belajar dan aktivitas
vi
siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan authentic
assessment pada materi luas permukaan prisma dan limas siswa kelas VIII-I SMP
Negeri 1 Jember semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat aktif dan antusias. Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisa rata-rata persentase aktivitas individu, aktivitas
kelompok dan penilaian teman sendiri. Semua komponen penilaian afektif dan
kognitif pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan authentic assessment
pada materi luas permukaan prisma dan limas dapat meningkatkan hasil dan aktivitas
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa rata-rata nilai akhir siswa pada
siklus I sebesar 74,68 dan rata-rata nilai akhir siswa pada siklus II sebesar 80,76.
Pembelajaran ini juga telah mencapai ketuntasan klasikal sebesar 76,32%.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diberikan saran
yaitu.
1) guru diharapkan lebih dapat menguasai kelas pada saat pembentukan kelompok
dan mengkondisikan siswa agar lebih tertib.
2)penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan sebagai
alternatif pembelajaran matematika di kelas agar siswa tidak merasa bosan
dengan pembelajaran yang biasa dilakukan.
3)model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan authentic assessment dapat
dikembangkan dan diterapkan sebagai alternatif penilaian hasil belajar siswa. | en_US |