dc.description.abstract | Mata pelajaran matematika masih dianggap pelajaran yang paling sulit oleh
sebagian siswa. Kesulitan belajar tersebut bisa berasal dari faktor guru dan juga faktor
siswa itu sendiri. Terkadang beberapa guru matematika melakukan pembelajaran
yang monoton dan membosankan sehingga minat belajar siswa terhadap matematika
berkurang. Untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran matematika guru
perlu mengadakan pembaruan terhadap strategi, model, metode, ataupun pendekatan
pembelajaran yang telah diterapkan. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan
untuk melakukan perbaikan adalah model pembelajaran ARIAS (Assurance,
Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction). Model pembelajaran ini merupakan
suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal. Dimana dalam model ini siswa diajarkan untuk
menanamkan rasa percaya diri (Assurance)sehingga dapat menampilkan presentasi
dengan baik. Siswa diberi materi yang mempunyai relevansi dengan kehidupan
sehari-hari (Relevance) sehingga minat atau perhatian siswa tertarik dengan materi
yang diberikan. Pembelajaran ini menggunakan metode-metode yang bervariasi
sehingga pembelajaran lebih menarik (Interest). Setelah itu diberikan evaluasi
(Assesment) terhadap hasil belajar siswa dan penguatan berupa penghargaan baik
verbal maupun non verbal (Satisfaction). Berdasarkan beberapa kelebihan tersebut
pembelajaran ini dapat digunakan untuk memberikan pemahaman konsep materi
yang sulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran ARIAS untuk mengatasi kesalahan
menyelesaikan soal keliling dan luas bangun datar, mengetahui kecenderungan
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal keliling dan luas bangun datar, dan
mengetahui persentase kesalahan siswa setelah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran ARIAS pada pokok bahasan keliling dan luas bangun datar.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jember kelas X AP1 dengan
subyek penelitian sebanyak 37 siswa pada tanggal 16 Februari 2013 sampai tanggal
11 April 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan untuk pengumpulan
data pada penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan tes. Data yang
dianalisis adalah persentase aktivitas siswa berdasarkan hasil observasi dan
persentase kesalahan siswa berdasarkan tes pendahuluan, tes akhir 1, dan tes akhir 2.
Berdasarkan jumlah persentase kesalahan siswa tampak kesalahan siswa
berkurang. Pada tes pendahuluan jumlah persentase kesalahan siswa adalah 98,11%
dengan rata-rata persentase kesalahan sebesar 19,62%. Pada tes akhir 1 jumlah
persentase kesalahan siswa sebesar 97,64% dengan rata-rata persentase kesalahan
sebesar 19,53%. Tetapi pada tes akhir 1 terjadi peningkatan pada beberapa jenis
kesalahan. Peningkatan tersebut tidak terlalu besar. Pada tes akhir 2 jumlah
persentase ini menurun menjadi 45,95% dengan rata-rata persentase kesalahan
sebesar 9,19%. Hasil tes siswa menunjukkan bahwa pada tes pendahuluan, tes akhir
1, dan tes akhir 2 mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil tes dan analisis
kesalahan dapat dikatakan bahwa secara umum persentase kesalahan siswa
mempengaruhi nilai rata-rata siswa, tetapi secara individu persentase kesalahan siswa
tidak mempengaruhi nilai siswa. Hal ini terjadi karena kesalahan yang banyak terjadi
adalah kesalahan-kesalahan kecil seperti tidak lengkap memasukkan data (tidak
menuliskan satuan) sehingga tidak terlalu mempengaruhi nilai siswa.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dilihat bahwa penerapan model
pembelajaran ARIAS dapat mengurangi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
keliling dan luas bangun datar sehingga pembelajaran ini dapat digunakan sebagai
alternatif dalam pembelajaran matematika. | en_US |